Busui, Ini Alasan Untuk Tak Membiasakan si Kecil Menggunakan Dot

Jum'at, 31 Juli 2015 | 10:39 WIB
Busui, Ini Alasan Untuk Tak Membiasakan si Kecil Menggunakan Dot
Ilustrasi ibu menyusui. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesibukan perempuan pekerja, tak menghapus kewajibannya untuk tetap menyediakan ASI sebagai makanan utama bagi si buah hati. Salah satu cara yang sering dilakukan ibu menyusui (busui) adalah  dengan menyediakan stok ASI perahan yang ditempatkan pada sebuah botol atau dot sehingga si kecil tetap mendapatkan ASI meski ditinggal ibu bekerja di kantor.

Namun, ternyata cara ini tidak direkomendasikan oleh para konselor busui yang tergabung dalam Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). Menurut Ketua AIMI, Mia Sutanto, pemberian ASI menggunakan botol atau dot bisa membuat anak enggan untuk menyusu langsung lewat payudara sang ibu yang sangat penting untuk membangun ikatan emosional antara sang ibu dan anak.

Kebiasaan menyusu lewat botol atau dot juga disebut bisa memunculkan masalah pada susunan gigi bayi.

"Dalam ilmu laktasi, penggunaan dot untuk pemberian ASI tidak disarankan. Risikonya yang paling merepotkan jika anak lebih memilih untuk menyusu dengan dot dibandingkan dari payudara ibunya sendiri. Butuh upaya besar untuk membuat bayi mau menyusu langsung dari payudara ibunya," kata Mia pada konferensi pers "Pekan Perayaan ASI" di Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Lebih lanjut Mia menambahkan, menyusui dengan dot membuat anak lebih mudah untuk menghisap susu dibandingkan dengan menyusu langsung dari payudara sang ibu.

"Kalau menyusui langsung, anak akan mengeluarkan energi dan merangsang otot-otot wajah untuk menghisap ASI. Tapi kalau dari dot bayi tinggal membuka mulutnya saja, ASI langsung keluar. Anak juga pintar dong mau yang lebih mudah," imbuhnya.

Tak hanya itu, pemberian ASI menggunakan botol, juga bisa membuat produksi ASI ibu berkurang sehingga nantinya akan menyulitkannya saat menyusui atau memerah ASI.

"Produksi susu itu berdasarkan supply & demand, makanya produksi bisa berkurang kalau anak sudah kenal dengan botol atau dot,"  pungkasnya.

Sebagai gantinya, Mia menyarankan para ibu menyusui untuk memberikan ASI dengan menggunakan alat bantu sendok, pipet, atau cup feeder ketika tidak bisa menyusuinya langsung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI