Hati-hati, Obat-obatan Ini Bisa Pengaruhi Kesuburan

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 23 Juli 2015 | 20:00 WIB
Hati-hati, Obat-obatan Ini Bisa Pengaruhi Kesuburan
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kesuburan lelaki dan perempuan. Mulai dari makanan, stres, aktivitas sehari-hari hingga obat-obatan.

Untuk obat-obatan ternyata ada beberapa di antaranya yang dapat mempengaruhi langsung pada sistem reproduksi pada lelaki dan perempuan. Kondisi ini tentu saja bisa berdampak buruk pada infertilitas.

Tak hanya itu, obat-obatan tertentu juga dapat mempengaruhi siklus ovulasi pada perempuan dan produksi sperma yang normal pada lelaki.

Lantas, obat-obatan apa saja yang bisa mempengaruhi kesuburan? Yuk, telusuri lebih jauh seperti dilansir dilansir Boldsky.

1. Steroid
Steroid anabolik dan kortikosteroid dapat mempengaruhi kesuburan lelaki dan perempuan. Pada lelaki, asupan steroid yang berlebihan dapat mengakibatkan penurunan produksi sperma dan dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Tak hanya itu, steroid juga bisa mempengaruhi siklus bulanan dan proses ovulasi normal pada perempuan.

2. Anti-depresan
Obat anti-depresan ternyata dapat menyebabkan disfungsi ereksi, hilangnya libido, penurunan produksi sperma, dan menstruasi yang tidak teratur. Namun dengan adanya kemajuan ilmu kedokteran, ada beberapa obat anti-depresan yang tidak mempengaruhi kesuburan.

3. Obat anti-inflamasi
obat anti-inflamasi yang umum digunakan pada pasien arthritis rematik ternyata juga dapat menyebabkan infertilitas. Jadi, berhati-hati saat Anda mengonsumi obat ini, terutama saat Anda sedang menjalani program kehamilan.

4. Obat epilepsi
Obat epilepsi juga disebut dapat menyebabkan infertilitas. Obat ini akan mempengaruhi kelenjar pituitari yang membuat siklus ovulasi tidak tepat.

5. Obat kemoterapi
Obat kemoterapi dapat mempengaruhi setiap sel di tubuh Anda, termasuk organ reproduksi lelaki dan perempuan. Obat-obatan yang secara khusus dibuat untuk sistem reproduksi dapat mempengaruhi kesuburan. Namun bila konsumsinya dihentikan, dampak dari obat itu mungkin akan menghilang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI