Penderita Diabetes Tipe Dua Berisiko Alami Kepikunan

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 23 Juli 2015 | 17:26 WIB
Penderita Diabetes Tipe Dua Berisiko Alami Kepikunan
Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terkini menemukan bahwa gangguan regulasi aliran darah yang dialami penderita diabetes ternyata berdampak buruk pada kognisi dan kemampuan pembuatan keputusannya.

Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti melakukan studi yang melibatkan 40 orang. Sekitar 21 orang di antaranya menderita diabetes tipe dua dengan rata-rata usianya 66 tahun.

Mereka yang menderita diabetes umumnya telah menjalani masa lebih dari lima tahun bersama penyakitnya itu.

Untuk keperluan studi, para peneliti melakukan sejumlah tes pada para partisipan, seperti memeriksa fungsi memori dan kognitif partisipan menggunakan MRI (magnetic resonance imaging) dan tes darah.

Hal ini dilakukan untuk mengukuran ukuran otak, aliran darah dan inflamasi yang dialami partisipan. Setelah dua tahun, peneliti meminta partisipan mengulang tes ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang regulasi aliran darahnya paling terganggu berisiko lebih besar mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas rutin dalam hidupnya, seperti mandi dan memasak.

Penderita diabetes tipe dua umumnya mengalami gangguan dalam regulasi aliran darahnya.

Selain itu, mereka yang mengalami inflamasi (peradangan) dengan tingkatan paling tinggi berisiko paling besar menurun regulasi aliran darahnya, sekalipun diabetes dan tekanan darahnya terkontrol.

Menanggapi hasil ini, peneliti studi dari Harvard Medical School di Boston, MA. Dr. Vera Novak, mengatakan, deteksi dini dan pengawasan regulasi aliran darah menjadi prediktor penting dalam perubahan kognitif dan kemampuan pembuatan keputusan.

"Deteksi dini dan pengawasan regulasi aliran darah bisa menjadi prediktor penting dalam perubahan kognitif dan kemampuan pembuatan keputusan," jelasnya. (Medical News Today)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI