Vagina Terasa Panas Apa Sebabnya?

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 10 Juli 2015 | 20:51 WIB
Vagina Terasa Panas Apa Sebabnya?
Ilustrasi organ intim perempuan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanya:

Selamat malam Dokter,
Terakhir kali saya berhubungan badan dengan suami adalah pada tanggal 15 Juni. Seharusnya, pada tanggal 24 Juni adalah jadwal rutin saya mengalami haid dan saya memiliki haid yang teratur. Namun, semenjak tanggal 25 Juni hingga 29 Juni malam saya mengalami flek berwarna kecoklatan. Saya sudah melakukan tes kehamilan menggunakan testpack dan hasilnya juga negatif. Setelah itu, hingga sekarang, setiap kali saya buang air kecil, vagina saya akan terasa panas dan flek juga kembali muncul. Kemarin, perut saya terasa sangat sakit mulai dari bagian kiri hingga menyebar ke tengah dan bagian kanan. Apa penyebabnya, Dok? Terima kasih, Dok.

Putri

Jawab:

Dear Putri,
Secara garis besar, keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni keputihan fisiologis maupun patologis. Keputihan kecoklatan yang tidak disertai gejala lainnya dapat dijumpai secara normal pada pertengahan siklus haid, beberapa hari sebelum maupun setelah haid dan pada perempuan yang menjelang masa menopause. Selain itu, keputihan berwarna coklat juga bisa disebabkan oleh proses implantasi embrio yang seringkali digunakan sebagai pertanda awal kehamilan.

Sedangkan keputihan kecoklatan yang disertai nyeri maupun gatal pada vagina, perdarahan saat senggama, ataupun berbau; merupakan indikasi adanya penyakit lainnya yang mendasari. Beberapa penyakit yang seringkali terkait dengan timbulnya keluhan ini antara lain peradangan (vaginitis/infeksi pada vagina, peradangan panggul, saluran kemih maupun kanker serviks.

Berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, kemungkinan Anda mengalami infeksi pada saluran kemih. Namun hal tersebut tetap harus dipastikan melalui pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang. Oleh sebab itu, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,

Selain itu jangan lupa untuk tetap menjaga kehigienisan organ intim dengan rutin mengganti celana dalam, hindari penggunaan celana yang terlalu ketat, apabila Anda menggunakan pantyliners, pastikan Anda menggantinya setiap 6 jam, serta lebih berhati-hati dalam menggunakan air basuh.

Sekian dan semoga membantu.

Dijawab oleh dr. Nina Amelia Gunawan
Sumber: www.meetdoctor.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI