Suara.com - Demam batu akik masih terjadi di pelosok nusantara. Tak hanya orang dewasa, batu akik juga diminati oleh kalangan anak muda. Bahkan untuk jenis batu akik yang langka harganya bisa bernilai miliaran rupiah.
Jika Anda salah satu penggemar batu akik, sebaiknya jangan terlalu lama merendamnya di dalam air. Pasalnya, menurut penelitian yang dilansir oleh Tim Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, rendaman batu akik menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebab Demam Berdarah Dengue.
"Peneliti kami menemukan jentik nyamuk Aedes Aegypti pada rendaman batu akik yang menularkan virus Dengue dan menyebabkan DBD," kata Kepala Balitbangkes, Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat yang gemar mengoleksi batu akik untuk rutin mengganti air rendaman setiap hari atau dua kali sehari.
"Jangan sampai demam batu akik menjadi penyebab terjadinya demam 'beneran' akibat DBD," pungkas Prof Tjandra.
Ia juga memaparkan temuan tim Balitbangkes di lapangan mengenai berkembangnya jentik nyamuk di bagian bawah dispenser tempat meletakkan gelas. Seringkali air menetes dan menimbulkan genangan.
Untuk itu Prof Tjandra mengimbau agar masyarakat mewaspadai genangan air di sekitar rumah dan membersihkan bak mandi secara rutin.
Ini Bahayanya Bila Rendaman Batu Akik Tak Rutin Diganti
Minggu, 05 Juli 2015 | 11:57 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ketahui Pentingnya Pencegahan DBD di Tempat Kerja untuk Menjaga Kesehatan Karyawan dan Keberlanjutan Perusahaan
24 November 2024 | 08:08 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 10:09 WIB
Health | 07:15 WIB
Health | 19:31 WIB
Health | 15:27 WIB
Health | 11:34 WIB