Berhubungan Seks di Usia Muda Berisiko Tinggi Kanker Serviks

Ardi Mandiri Suara.Com
Rabu, 01 Juli 2015 | 03:14 WIB
Berhubungan Seks di Usia Muda Berisiko Tinggi Kanker Serviks
Ilustrasi kampanye kanker serviks. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut dr Grace L Punuh MKes mengatakan melakukan hubungan seks di usia muda ( di bawah 18 Tahun), gonta ganti pasangan, perokok pasif atau perilaku seks tidak sehat beresiko tinggi terjadi kanker serviks.

"Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu penyakit kanker paling ditakuti kaum wanita," kata dr Grace dikutip Kabag Humas Biro Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut, Jahja Rondonuwu di Manado, Selasa.

Menurut dr Grace, gejala kanker serviks (kanker leher rahim) seperti haid tidak normal, pendarahan tidak pada masa haid, pendarahan masa menopause, keputihan atau keluar cairan encer kekuningan darah seperti nanah dan pendarahan pasca berhubungan seks.

Berdasarkan data, ungkapnya, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiganya. Dan dari data WHO tercatat setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit tersebut.

Kanker serviks merupakan jenis kanker menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.

Karena itu dr Grece mengajak warga mencegah kanker leher rahim dengan melakukan pemeriksaan IVA minimal sekali dalam lima tahun, pemeriksaan PAP Smer tiap tahun serta pemeriksaan HPV.

IVA menurut Punuh adalah pemeriksaan leher rahim secara visual dengan menggunakan asam cuka, yaitu melihat leher rahim dengan mata telanjang untuk mendeteksi abnormalitas setelah dioles asam cuka.

Penyebab terjadinya penyakit ini, Punuh menjelaskan diakibatkan tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim, serta 99 persen penyebabnya berasal dari Virus Papiloma Manusia (HPV) dan bisa terjadi pada perempuan yang telah melakukan hubungan seksual.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI