Suara.com - Saat berusia di bawah lima tahun, pada beberapa anak yang mengalami demam biasanya juga disertai dengan kejang. Nah, Anda sebagai orangtua sebaiknya jangan sepelekan kondisi ini.
Pasalnya, kondisi tersebut, kata dr Irawati Hawari, Sp.S dari Rumah Sakit (RS) Bunda, bisa memicu epilepsi pada anak di kemudian hari.
"Anak yang sering kejang lebih berisiko mengidap epilepsi, tapi tak semuanya seperti itu. Tergantung kemampuan fungsional otak anak," jelasnya pada temu media bertajuk 'Kejang, Apakah Selalu Epilepsi?' di Rumah Sakit Bunda Jakarta, belum lama ini.
Menurut Ira, kejang saat demam yang memicu epilepsi biasanya terjadi sekitar 3-5 menit. Hal ini bisa memicu kerusakan otak yang mempengaruhi fungsional seseorang.
"Jangan biarkan kejang berlangsung lama apalagi sampai 3-5 menit, karena bisa berpengaruh ke otak. Segera beri anak obat penurun demam," imbuhnya.
Ira mengimbau jika anak terus menerus mengalami kejang saat demam ketika memasuki usia sekolah, sebaiknya dilakukan pemeriksaan ke dokter ahli saraf.
Seperti diketahui epilepsi terjadi, karena adanya lonjakan listrik yang tidak normal di otak. Pada penderitanya, gejala ditandai dengan kejang, perubahan tingkah laku, hingga kehilangan kesadaran. Meski tak bisa disembuhkan, gejala epilepsi bisa dikontrol dengan pemberian obat anti epilepsi (OAE).
Anak Sering Kejang Saat Demam, Waspadai Epilepsi
Senin, 29 Juni 2015 | 12:33 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
21 November 2024 | 18:29 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 11:05 WIB
Health | 19:07 WIB
Health | 18:26 WIB
Health | 18:11 WIB
Health | 16:59 WIB
Health | 15:36 WIB
Health | 12:42 WIB
Health | 11:05 WIB