Ini Manfaatnya Menggambar Bagi Kesehatan Jiwa

Kamis, 18 Juni 2015 | 14:57 WIB
Ini Manfaatnya Menggambar Bagi Kesehatan Jiwa
Ilustrasi anak-anak sedang asyik menggambar dan mewarnai. [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menggambar selama ini dianggap kebanyakan orang sekadar hobi. Padahal banyak manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan menggambar.

Menurut art therapist, Mutia Ribowo, menggambar bisa mengasah kreativitas anak bahkan bisa dijadikan metode untuk mengatasi trauma. Kok bisa?

Mutia menjelaskan, saat menggambar, seseorang akan memfokuskan dirinya untuk menorehkan sesuatu di atas kertas. Pasalnya, menggambar membutuhkan koordinasi antara mata dan gerakan tangan. Sehingga, secara tidak disadari otak kanan dan kiri terstimulus dengan baik.

"Seringkali kita jarang menggunakan otak kanan sehingga tidak seimbang. Kalau bisa menyeimbangkan kedua otak, maka kita bisa lebih peka terhadap lingkungan dan bisa memandang perasaan orang lain," ungkapnya di Jakarta, belum lama ini.

Selain itu, imbuh Mutia, melalui coretan tangannya, seseorang akan lebih mudah mengekspresikan perasaan atau emosinya ketimbang secara verbal. Tak jarang, klien yang ditangani Mutia merupakan korban kekerasan atau trauma terhadap perceraian orangtuanya.

Lewat goresan tangannya, seseorang bisa lebih rileks dan bahagia. Mutia pun sebagai seorang art therapist akan menganalisis apa yang coba diungkapkan seseorang lewat hasil gambarnya.

"Menggambar itu melatih otak untuk fokus dan membuat rileks terhadap hal-hal yang harus dihadapi. Kalau trauma memang seseorang akan susah mengungkapkannya. Lewat gambar seseorang mencoba mengekspresikan emosi negatif sehingga tidak memendamnya," imbuh Mutia.

Terapi seni menurutnya tak hanya berupa menggambar. Beberapa metode seni lainnya juga bisa dijadikan cara untuk mengatasi trauma, seperti mewarnai, melukis, hingga membuat grafik dan animasi di komputer. Metode ini juga bisa menjadi solusi pada anak dengan gangguan perilaku, mental dan penyandang autisme.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI