Tips Menjaga Anak dari Kasus Kekerasan Seksual

Kamis, 11 Juni 2015 | 13:15 WIB
Tips Menjaga Anak dari Kasus Kekerasan Seksual
Ilustrasi kekerasan pada anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Psikolog Baby Jim Aditya berpendapat kini orangtua tak bisa mempercayai seutuhnya orang-orang di sekitar anak, termasuk keluarga dekat. Ini belajar dari kasus pembunuhan yang dialami Angeline, gadis lucu yang ditemukan tewas mengenaskan di rumah orangtua angkatnya.

Baby mencontohkan, tak sedikit kasus kekerasan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh paman, kakek, bahkan ayah kandungnya sendiri.

Untuk mencegah agar kasus kekerasan seksual pada anak tidak menyebar, Baby memiliki sederet tips yang bisa dilakukan orang tua. Pertama, orangtua sebaiknya tidak begitu saja percaya kepada siapa pun termasuk keluarga terdekat dalam mengawasi anak.

"Ini juga peringatan buat banyak orang terutama bagi orang yang 'berada' bukan berarti anak Anda aman, hati-hati dengan pembantu, supir, satpam. Ada berapa banyak predator di rumah kita sendiri yang bisa saja memangsa anak-anak kita," imbuhnya.

Kedua, Baby mengingatkan agar orang tua peduli dan memposisikan kedudukannya setara dengan anak. Dengan cara ini, anak akan lebih terbuka dan melaporkan apapun yang dialaminya kepada orangtua.

"Sekarang Anda mau mendapat laporan yang paling bener dari siapa? Dari anak itu kan? Tapi kalau anak itu udah disalah-salahin dan menjadi takut kepada orang tua, anda jadi nggak punya sumber informasi. Jadi orang tua harus waras dulu dan perlakukan anak sebagai entitas yang setara," pungkasnya.

Baby mengaku melihat banyak kasus dimana orang tua tak memiliki kedekatan dengan anak sehingga anak tak mau terbuka dan cenderung takut disalahkan oleh orang tuanya.

"Banyak kasus sudah disodomi berkali-kali ketahuannya beberapa tahun kemudian. Kenapa anak nggak lapor? Karena dia takut, orangtuanya nggak respek sama anak, anak jadi malas cerita apa yang dialaminya," ungkap Baby.

Angeline adalah anak perempuan berusia 8 tahun yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak Sabtu (16/5/2015). Bahkan pengumuman hilangnya disebar lewat selebaran. Di sana dituliskan keadaan terakhir Angeline hilang mengenakan kaos panjang biru dan sendal jepit kuning.

Namun Angeline ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumahya, Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Mayat Angeline ditemukan oleh polisi setelah mendapatkan perhatian dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat nasional maupun internasional. Polisi baru menetapkan 1 tersangka, yaitu Agus mantan pembantu ibu angkat Angeline, Margareth. Sementara Margareth sendiri dinyatakan tidak terlibat dalam pembunuhan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI