Ini Bahayanya Konsumsi Obat Palsu

Kamis, 04 Juni 2015 | 11:56 WIB
Ini Bahayanya Konsumsi Obat Palsu
Ilustrasi obat. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat pertumbuhan peredaran obat ilegal selama tiga tahun terakhir terus meningkat. Pada 2012 ditemukan enam item, 2013 ditemukan 13 item dan 2014 ditemukan 14 item.

Pada 2014, diketahui bahwa jenis obat dari kelas terapi, paling banyak dipalsukan, secara berturut-turut berasal dari kelas terapi Anti-Konvulsi, Antitusif (oploid) dan Anti-diabetes.

Oleh karena itu, kata Drs Arustiyono, Apt, MPH, dari Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapeutik dan Produk Rumah Tangga BPOM, saat ini pengawasan peredaran obat palsu lebih difokuskan pada produk, sarana distribusi, sarana pelayanan kesehatan atau pelaku peredaran obat palsu. Jadi, bukan pada besaran nilai ekonomis yang timbul.

"Bagi konsumen, penggunaan obat palsu itu dapat mengakibatkan kesehatan bertambah buruk dan bahkan dapat berakibat pada kematian. Terutama obat-obat diabetes," jelasnya dalam seminar media Anti-Counterfeit Day 2015: 'Waspadai Peredaran dan Penggunaan Obat Palsu' di Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Selain itu, kata Arustiyono, biaya pengobatan pun dapat meningkat karena pasien tentu tidak bertambah baik bahkan bisa terkena komplikasi, seperti penyakit stroke atau gangguan jantung.

Untuk mencegah hal yang sangat merugikan ini, ia mengatakan masyarakat harus diberi edukasi tentang pemahaman obat-obatan asli yang berkualitas, karena dapat memegang peranan yang sangat penting dalam mengurangi pengedaran obat palsu dan ilegal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI