Penis Bayi Saat Lahir Kurang dari 2 Cm, Waspadai Risiko Ini

Kamis, 28 Mei 2015 | 17:38 WIB
Penis Bayi Saat Lahir Kurang dari 2 Cm, Waspadai Risiko Ini
Ilustrasi kelahiran seorang bayi. [Shutterstock/Gosphotodesign]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat memasuki masa pubertas, tanda-tanda pendewasaan remaja lelaki mulai terlihat. Salah satunya ditandai dengan aktifnya fungsi reproduksi.

Perubahan ini turut menimbulkan berbagai persoalan bagi lelaki seperti baru menyadari bahwa penisnya berukuran mungil.

Di dunia medis, penis mungil dikenal dengan sebutan mikropenis. Sebenarnya kondisi ini bisa dideteksi sejak dini yakni ketika bayi baru lahir.

Menurut Ahli Urologi dari RS Siloam ASRI, Dr dr Irfan Wahyudi, bayi yang mengalami mikropenis, ukuran penisnya kurang dari 2 cm.

"Mikropenis ini disebabkan karena adanya kelainan kerja hormon yang berperan dalam pembentukan alat kelamin laki-laki saat dalam kandungan," kata dr Irfan pada temu media yang dihelat ASRI Siloam Hospitals Group di Jakarta, Kamis (28/5/2015).

Sebenarnya, lanjut dia, anak yang didiagnosis mengalami mikropenis bukan berarti mengalami kelainan yang serius, karena tidak mengancam nyawanya. Namun jika terlambat tertangani, mikropenis bisa menimbulkan probem sosial di kemudian hari yang membuat anak kurang percaya diri hingga hambatan untuk berhubungan seksual.

Mikropenis, kata Irfan, bisa dideteksi sejak dini dan dilakukan terapi hormon testosteron untuk mengubah ukurannya. Hasil terapi mikropenis akan optimal jika dilakukan sebelum anak menginjak usia pubertas.

Jika terapi ini dilakukan usia remaja atau dewasa hasilnya kurang optimal. “Terapi akan memberikan hasil terbaik saat anak memasuki masa pubertas yakni pada usia 10-11 tahun. Kalau sudah dewasa sulit berhasil,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI