Ini yang Bisa Dialami Tubuh Bila Makan Beras Plastik

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 22 Mei 2015 | 12:39 WIB
Ini yang Bisa Dialami Tubuh Bila Makan Beras Plastik
Ilustrasi sperma. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Gangguan Sistem Reproduksi
Tak hanya sampai di situ, Ari menjelaskan, phthalat juga dapat masuk ke sistim reproduksi sehingga menyebabkan terjadinya kemandulan, terutama pada lelaki.

Penelitian pada tikus yang dilakukan oleh peneliti Jepang beberapa tahun yang lalu dengan menggunakan Benzyl Butyl Phthalate mendapatkan pada dosis tertentu, zat ini akan merusak sistim reproduksi lelaki, karena phthalat akan dikenali salah oleh tubuh sebagai ‘hormon’ sehingga merusak sistim reproduksi lelaki.  

Lantas, apa pengaruhnya bagi reproduksi perempuan? Ari menjelaskan pada perempuan, zat ini juga akan mengganggu sistem reproduksi sehingga bisa menimbulkan masalah pada
menstruasi perempuan usia produktif.

"Bahkan pada satu penelitian pada manusia dimana ditemukan kadar yang tinggi zat ini pada urin ibu yang baru melahirkan, ternyata pada bayinya ditemukan skrotum dan penis yang kecil," jelasnya.

Hal ini membuktikan bahwa phthalat bisa menembus plasenta sehingga akan berbahaya pada janin jika dikonsumsi berlebihan oleh ibu hamil.  Selain berbahaya untuk janin, zat ini juga dapat ditemukan pada air susu ibu (ASI) sehingga berbahaya pula bagi ibu menyusui.

Melihat dampak akut dan kronis yang terjadi akibat penggunaan zat-zat berbahaya pada makanan pokok dalam hal ini beras, Ari berpendapat, kasus beras plastik memang harus dilakukan penyelidikan yang intensif dan ditindak secara tegas, mengingat nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia.

"Pasti akan dikonsumsi rata-rata 3 kali dalam sehari oleh masyarakat, sehingga kita bisa melihat berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh kalau ternyata nasi yang kita konsumsi 3 kali sehari ini berasal dari beras plastik," jelasnya.

Ari mengimbau masyarakat harus jeli dalam memilih beras yang akan dikonsumsi, para pedagang juga harus melihat apakah beras yang dijual tersebut bukan beras palsu yang mengandung komponen plastik tersebut.

Banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang  banyak mengandung vitamin, mineral dan anti oksidan, serta minum air  sesuai dengan yang dianjurkan, kata Ari, merupakan hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi efek samping dari paparan zat yang berbahaya ini.

 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI