Studi: Sleep Apnea Bisa Picu Depresi Pada Lelaki

Kamis, 21 Mei 2015 | 07:15 WIB
Studi: Sleep Apnea Bisa Picu Depresi Pada Lelaki
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -
Kesehatan yang baik tercermin dari pola tidur yang optimal. Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang tidur dalam jumlah waktu yang cukup dan berkualitas.

Salah satu kendala yang sering dialami saat tidur adalah sleep apnea. Kondisi ini terjadi ketika seseorang tiba-tiba merasa sulit bernapas saat tidur.

Apnea yang paling umum adalah apnea obstruktif (OSA). Gejala-gejala apnea obstruktif ditandai dengan dengkuran keras disertai pola abnormal saat mendengkur dan terengah-engah.

Dalam sebuah penelitian terbaru, ilmuwan menemukan adanya hubungan yang kuat antara apnea obstruktif saat tidur (OSA) dengan risiko depresi yang dialami seorang lelaki.

Carol Lang, PhD, pemimpin penelitian dari University of Adelaide, Australia mengatakan bahwa penelitian yang mereka lakukan menggunakan sampel yang cukup besar dari populasi lelaki.

Penelitian ini melibatkan 1.875 lelaki berusia antara usia 35 sampai 83 yang dinilai tingkat depresi atau stres pada kondisi tertentu selama lima tahun.

Temuan menunjukkan, gejala OSA yang lebih buruk bisa terjadi jika dibarengi rasa kantuk di siang hari yang berlebihan. Lelaki yang mengalami kondisi ini berisiko 4 sampai 5 kali lebih besar mengalami depresi dibandingkan lelaki yang tidak mengalami ini.

"Apnea tidur obstruktif (OSA) yang digabungkan dengan kantuk yang berlebihan pada siang hari memang terbukti membuat lelaki dapat depresi lebih berat, selain akibat lain yang bisa terjadi," kata Lang.

Selain memicu depresi pada lelaki, sleep apnea juga menyebabkan penurunan fungsi memori dan cenderung cepat marah. Pada beberapa pasien, sleep apnea dapat pula memicu timbulnya tekanan darah tinggi, gagal jantung, stroke, dan serangan jantung. (Zeenews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI