Suara.com - Kesibukan sering jadi alasan utama seseorang melalaikan sarapan. Padahal kegiatan makan di pagi hari ini merupakan bagian penting untuk memulai aktivitas sepanjang hari, terutama bagi anak-anak di masa tumbuh kembangnya.
Sayangnya, menurut ahli nutrisi, Victoria Djajadi, 7 dari 10 anak di Indonesia tidak mendapatkan sarapan yang cukup bahkan 40 persen anak mengaku tidak pernah sarapan setiap hari.
"Kesadaran pentingnya sarapan masih sangat rendah. Kesibukan di pagi hari atau kurangnya pemahaman akan pentingnya sarapan menyebabkan mereka terbiasa tidak makan di pagi hari," kata Victoria saat temu media bertajuk 'Pagi yang Sehat, Hari yang Hebat' di Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sarapan menyuplai energi 20-25 persen dari total keseluruhan energi yang dibutuhkan setiap hari. Oleh karena itu, sarapan bernutrisi merupakan kunci awal agar anak menjalankan aktivitasnya.
"Bagi anak, terutama di usia sekolah, sarapan bernutrisi sangat penting karena dapat meningkatkan fungsi kognisi yang dapat dilihat dari tingkat kehadiran yang lebih baik. Sehingga sarapan merupakan jam makan yang tidak boleh terlewatkan," imbuh Victoria.
Ia menyebut bahwa jenis sarapan yang baik sebaiknya mengandung tiga kombinasi nutrisi seperti karbohidrat, serat dan protein. Tiga kombinasi ini bisa menghasilkan makanan yang low glycaemic index (GI) dan tinggi protein.
"Karbohidrat bisa berasal dari nasi atau roti, sedangkan serat dengan mengonsumsi sayur dan buah, dan protein bisa didapat dari susu atau keju," jelas Victoria.
Ini Alasannya Anak Tak Boleh Melewatkan Sarapan
Kamis, 21 Mei 2015 | 06:16 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Tragedi Anoreksia: Remaja 18 Tahun Meninggal Setelah Enam Bulan Hanya Bertahan dengan Air
16 Maret 2025 | 15:57 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI