Mitos Salah Kaprah Mengenai Sembelit

Minggu, 10 Mei 2015 | 13:25 WIB
Mitos Salah Kaprah Mengenai Sembelit
Ilustrasi sembelit (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sembelit atau susah buang air besar merupakan gangguan kesehatan yang sering dialami oleh banyak orang. Sayangnya banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami sembelit.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam FKUI RSCM Ari Fahrial Syam, jika dibiarkan, gangguan sistem pencernaan ini bisa memicu penyakit yang serius seperti ambien hingga kanker.

"Frekuensi BAB yang kurang dari 3 kali dalam seminggu walaupun bentuk tinjanya normal, itu tanda bahwa seseorang sembelit. Kalau BAB kita keras tapi bisa dibuang setiap hari itu juga tidak normal. Kalau terus terjadi bisa memicu penyakit lainnya," kata dr Ari pada temu media 'Gempita 60 Tahun Dulcolax' di Senayan, Jakarta, Minggu, (10/5/2015).

Lebih lanjut dokter Ari mengatakan bahwa masalah sembelit dipicu oleh berbagai faktor seperti kurangnya asupan serat, jarang beraktivitas, hingga faktor psikis seperti stres.

"Diet tinggi lemak terutama konsumsi daging merah dan makanan rendah lemak lainnya merupakan pencetus sulit BAB. Kalau dibiarkan bisa mengakibatkan ambien, perdarahan, perlukaan, bahkan kalau kondisinya parah juga bisa meningkatkan risiko kanker usus ," imbuhnya.

Untuk mencegah dampak yang ditimbulkan dari sembelit, Ia menganjurkan konsumsi serat per hari minimal 25 gram atau setara dengan konsumsi buah dan sayur lima kali sehari.

"Intinya perbanyak serat. Makan buah atau sayur yang kaya serat, perbanyak gerak dan konsumsi air putih yang cukup," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI