Suara.com - Kelebihan cairan tubuh atau overhidrasi kerap dialami pelari jarak jauh untuk menghindari dehidrasi. Sebelum kompetisi, biasanya pelari menenggak cairan berlebihan dalam rentang waktu yang singkat.
Padahal menurut pakar fisiologi olahraga Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Ermita Ilyas, kemampuan ginjal dalam memproses cairan hanya 400-600ml per jam. Jika asupan cairan yang masuk terlalu banyak, maka ginjal akan bekerja semakin keras.
"Haus merupakan sinyal alami yang dikeluarkan tubuh untuk mendorong kita minum. Tapi pada pelari biasanya mereka egonya tinggi untuk mencapai garis finish sehingga memilih untuk minum berlebihan sebelum kompetisi akibatnya muncul gejala overhidrasi seperti mual, perut begah bahkan bisa menyebabkan kematian," kata dr Ermita dalam temu media bertajuk 'Kenali dan Pahami Overhidrasi' di Jakarta, Selasa, (5/5/2015).
Untuk menghindari dampak buruk yang ditimbulkan dari dehidrasi maupun overhidrasi, Ia menyarankan pelari mematuhi anjuran dalam mengonsumsi cairan. Sebaiknya, empat jam sebelum berolahraga, seorang pelari atau olahragawan mengonsumsi 500-600 cc air.
Kemudian 10-15 menit sebelum olahraga, kembali minum air sekitar 250-350 cc. Ermita menekankan pentingnya minum secara bertahap dibandingkan langsung mengonsumsi dalam jumlah banyak.
"Sangat dianjurkan untuk tidak minum 1 liter air per jam. Bila olahraganya kurang dari satu jam, sebaiknya minum 100-250 mililiter setiap 15-20 menit," imbuh Ermita.
Seperti Inilah Minum yang Benar Saat Berolahraga
Sabtu, 09 Mei 2015 | 07:21 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Daftar 5 Minuman Penurun Gula Darah, Bisa Cegah Diabetes!
19 November 2024 | 10:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI