Suara.com - Data Globocan 2012 menunjukkan sekitar 250.000 perempuan di dunia terdiagnosis kanker ovarium dan 140.000 perempuan meninggal dunia setiap tahunnya. Yang memprihatinkan lagi, mayoritas kaum perempuan terdiagnosa pada stadium lanjut, karena jenis kanker ini sulit dideteksi sejak dini.
Terkait penyakit ini, konsumsi pil KB ternyata bisa menurunkan risiko tersebut. "Kanker ovarium sulit untuk dideteksi sehingga pencegahan adalah kunci untuk menyelamatkan perempuan dari penyakit ini. Sudah ada penelitian yang menunjukkan pengaruh pil KB untuk mengurangi risiko kanker ovarium," kata dokter sub-spesialis Obstetri dan Ginekologi Onkologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof. dr. Andrijono pada peluncuran kampanye 'OvaCheck-Kenali Kanker Ovarium' di Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ovulasi merupakan salah satu pemicu terjadinya peradangan dalam organ resproduksi perempuan. Peradangan inilah yang dalam jangka panjang dapat memicu kanker ovarium.
Namun dengan mengonsumi pil KB, lanjut Prof Andrijono, perempuan akan terhindar dari peradangan karena jenis kontrasepsi ini mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya ovulasi.
"Efek melindungi mungkin terjadi karena wanita yang minum pil KB tidak akan menghasilkan telur. Proses normal melepaskan telur akan memicu kerusakan sel dan perbaikan yang meningkatkan risiko perkembangan tumor," imbuhnya.
Namun, Prof Andrijono mengingatkan bahwa konsumsi kontrasepsi oral ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
"Jadi sebatasnya saja memiliki anak. Intinya ovulasi itu memicu peradangan yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker ovarium," terangnya.
Pil KB Bisa Turunkan Risiko Kanker Ovarium
Jum'at, 08 Mei 2015 | 16:47 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Vasektomi untuk Laki-Laki: Pilihan Tepat atau Malah Bikin Minder?
04 November 2024 | 08:05 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 10:09 WIB
Health | 07:15 WIB
Health | 19:31 WIB
Health | 15:27 WIB
Health | 11:34 WIB