Suara.com - Angka kasus kelebihan berat badan atau obesitas baru di Eropa yang akan diumumkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (6/5/2015), pada Kongres Obesitas Eropa di Praha menimbulkan kekhawatiran.
Proyeksi terbaru menyebutkan bahwa Eropa akan menghadapi krisis obesitas dengan proporsi yang sangat besar pada 2030.
Laporan WHO tersebut melaporkan bahwa pada 2030, satu dari tiga perempuan Inggris akan mengalami obesitas. Sementara lelaki akan jauh lebih buruk, yaitu 74 persen mereka mengalami obesitas, di mana 36 persen mengalami obesitas.
Diperkirakan 77 persen lelaki Yunani akan kelebihan berat badan pada 2030, sedangkan proporsi perempuan gemuk di Yunani akan berlipat ganda dari 20 persen pada 2010 menjadi 40 persen pada 2030.
Diperkirakan di Swedia, 26 persen dari lelaki akan mengalami obesitas pada 2030, sementara di Spanyol terdapat 36 persen lelaki. Di Irlandia, pada 2030, ada 89 persen lelaki yang cenderung mengalami kelebihan berat badan, sedangkan pada perempuannya ada 85 persen yang mengalami hal yang sama.
Dibanding negara-negara Eropa lainnya, Belanda tampaknya lebih baik. Kurang dari setengah lelaki Belanda (49 persen) diperkirakan akan mengalami obesitas, dan hanya 8 persen yang obesitas pada 2030, dibandingkan dengan 54 persen dan 10 persen pada 2010.
Untuk perempuan Belanda, proporsi kelebihan berat badan akan stabil setelah 20 tahun (43 persen pada 2030 dan 44 persen pada 2010). Namun, tingkat obesitas pada perempuan Belanda diperkirakan menurun dari 13 persen menjadi 9 persen selama periode ini.
WHO Regional Office for Europe, Joao Breda mengatakan, meskipun ini masih perkiraan, tetapi ada dua pesan kuat yang sangat perlu untuk diperhatikan.
Pertama, lanjut dia, ketersediaan dan kualitas data di negara-negara perlu ditingkatkan. Kedua, prediksi ini menunjukkan kebutuhan untuk mencegah dan menanggulangi kelebihan berat dan obesitas.
"Penelitian kami menunjukkan gambaran yang mengkhawatirkan soal meningkatnya obesitas di seluruh Eropa," jelas Laura Webber, UK Health Forum, London.
Lebih lanjut ia mengatakan dibutuhkan kebijakan untuk membalikkan tren ini. Meskipun tidak ada 'peluru perak' untuk mengatasi epidemi, pemerintah harus berbuat lebih banyak untuk membatasi pemasaran makanan yang tidak sehat dan membuat makanan sehat lebih terjangkau.
Proyeksi terbaru itu mengambil data dari semua 53 negara yang termasuk dalam kawasan Eropa WHO.(Times of India)
WHO: Eropa Akan Alami Epidemi Obesitas
Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 06 Mei 2015 | 15:16 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Dibintangi Lee Hyun Wook, Drakor The Queen Who Crowns Umumkan Pemain Utama
29 November 2024 | 09:49 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 10:09 WIB
Health | 07:15 WIB
Health | 19:31 WIB
Health | 15:27 WIB
Health | 11:34 WIB