Studi: Berat Bayi Dari Ibu Perokok Lebih Rendah

Rabu, 29 April 2015 | 16:13 WIB
Studi: Berat Bayi Dari Ibu Perokok Lebih Rendah
Ilustrasi ibu hamil terpapar asap rokok. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak ibu hamil (bumil) yang tak merokok tapi mendapatkan dampak dari paparan asap rokok dari orang di sekitarnya. Padahal banyak risiko yang mendera para perokok pasif yang sedang hamil.

Sebuah penelitian pendahuluan yang dilakukan tim FKUI-Rumah Sakit Persahabatan menunjukkan bahwa meski tidak merokok secara langsung, bumil perokok pasif memiliki risiko berat bayi lahir lebih rendah 20 persen dibanding ibu bukan perokok.

Untuk mendapatkan temuan ini, tim peneliti yang beranggotakan Sita Andarini, Prasetyo, Yuyun Lisnawati, Agus Dwi Susanto, Tjatur Kuat Sagoro pada 33 sampel yang merupakan pasien di RS Persahabatan. Responden penelitian pendahuluan ini terdiri dari 11 bumil perokok aktif, 11 bumil perokok pasif dan 11 bumil tidak merokok.

"Pada bumil perokok pasif, paparan asap rokok biasanya didapatkan dari suami, keluarga yang tinggal serumah," kata salah satu peneliti, dr Agus Susanto ketika ditemui di Balitbangkes, Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Hasil penelitian yang dilakukan 2013 ini menunjukkan bahwa berat bayi bumil tidak merokok lebih besar ketimbang bayi dari bumil dua kelompok lainnya. Ibu yang tidak merokok dan aman dari paparan asap rokok di lingkungannya rata-rata melahirkan bayi seberat 3300 gram.

Sementara bayi bumil perokok pasif berkisar 2700 gram, sedangkan bumil perokok aktif melahirkan bayi dibawah 2500 gram.

"Kondisi ibu hamil yang terkena asap rokok tanpa disafari berpengaruh terhadap kehamilan dan janin yang dikandungnya. Senyawa kimia yang terdapat dalam rokok bisa masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan meracuni janin yang dikandungnya," imbuh Agus.

Selain berat lahir lebih rendah, risiko paparan asap rokok juga turut berpengaruh pada panjang badan bayi saat lahir. Bayi dari ibu yang tidak merokok, pajangnya bisa mencapai 51 cm.

"Kalau yang perokok pasif panjang bayi hanya berkisar 47 cm, sementara yang perokok aktif panjang bayi yang dilahirkannya berkisar 45 cm saja. Tapi kita tetap membutuhkan penelitian lanjutan dengan subjek yang lebih banyak," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI