Terlalu Lama Duduk Bikin Perempuan Berisiko Terkena Kanker Ini

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 29 April 2015 | 14:00 WIB
Terlalu Lama Duduk Bikin Perempuan Berisiko Terkena Kanker Ini
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa terlalu lama duduk dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, serangan jantung dan osteoporosis.

Dan kini, sebuah studi terbaru dari Swedia menunjukkan bahwa terlalu banyak duduk juga dapat meningkatkan risiko perempuan menderita kanker payudara dan endometrium (leher rahim).

Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti menganalisis informasi pada lebih dari 29.000 perempuan Swedia berusia 25-64 tahun. Saat studi ini dilakukan mereka  tidak memiliki riwayat kanker.

Namun setelah studi berlangsung menunjukkan bahwa perempuan yang tidak aktif atau banyak duduk saat bekerja, 2,4 kali lebih tinggi didiagnosa kanker endometerium (kanker dinding rahim).

Tak hanya itu, mereka juga berisiko 2,4 kali lebih tinggi menderita kanker payudara sebelum masa menopause ketimbang perempuan yang aktif saat bekerja dan waktu senggangnya.

Meski demikian, para peneliti tak menemukan hubungan antara perilaku tidak aktif dan peningkatan risiko kanker payudara setelah perempuan menopause.

Salah satu peneliti studi, Anna Johnsson, mengungkapkan, mereka yang bekerja di kantor dapat melakukan hal-hal kecil untuk mengurangi waktu duduknya, seperti jalan-jalan sebentar atau mengambil secangkir kopi dari pantry.

Menurut peneliti, studi ini sependapat dengan temuan studi sebelumnya yang menemukan hubungan antara tidak aktif dan risiko kanker.

Dalam studi yang dilakukan pada 2014 itu, para peneliti menemukan setiap dua jam perilaku duduk diam, berhubungan dengan meningkatnya risiko perempuan menderita kanker endometrium sebanyak 10 persen.

Mereka juga berisiko mengalami kanker usus besar sekitar delapan persen.

Sementara itu, studi pada 2011 memperkirakan perilaku tak aktif berhubungan dengan munculnya 49 ribu kasus kanker payudara setiap tahunnya di Amerika Seriktar.

Sejumlah studi menunjukkan, bergerak sesaat mengurangi  jumlah molekul dalam darah yang berhubungan dengan risiko kanker. (LiveScience)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI