Studi: Kebotakan Pada Lelaki Berisiko Kanker Prostat

Selasa, 28 April 2015 | 13:32 WIB
Studi: Kebotakan Pada Lelaki Berisiko Kanker Prostat
Ilustrasi kebotakan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian terkini menunjukkan laki-laki yang kehilangan rambut mereka akibat kebotakan berisiko tinggi mengalami kematian akibat kanker prostat.

Untuk mendapatkan temuan ini peneliti menganalisis informasi lebih dari 4.000 lelaki berusia 25-74 tahun, yang kemudian dikelompokkan oleh dokter kulit dalam kategori botak ringan, sedang, dan sangat botak.

Hasil menunjukkan, lelaki dengan tingkat kebotakan 56 persen lebih mungkin mengalami kematian akibat mengidap kanker prostat selama kurun waktu 21 tahun, dibandingkan dengan lelaki yang tidak botak. Bahkan bagi mereka yang memiliki tingkat kebotakan sangat tinggi, risiko meningkat menjadi 83 persen.

Menurut peneliti, temuan ini mendukung hipotesa bahwa tingginya kadar hormon testosteron pada laki-laki berperan mempengaruhi kebotakan dan memicu kanker prostat.

Meski keduanya saling berkaitan, peneliti utama, Cindy Zhou, dariNational Cancer Institute menganggap bahwa terlalu dini untuk menjadikan kebotakan sebagai teknik mendeteksi kanker prostat

"Kami masih perlu penelitian selanjutnya untuk meyakinkan apa yang kami amati," kata Zhou.

Namun Zhou menyatakan bahwa setidaknya temuan ini bisa membantu para dokter dan masyarakat untuk menjadikan kebotakan sebagai indikator risiko mengidap kanker prostat.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa lelaki yang mengalami kebotakan di usia 20 tahunan berisiko tinggi mengalami kanker prostat, namun studi ini menekankan bahwa hubungan keduanya tidak memandang usia. (Foxnews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI