Suara.com - Penderita penyakit diabetes melitus tipe 2 kini memiliki alternatif pengobatan yakni Liraglutide. Metode pengobatan ini dengan menyuntikkan protein yang ada dalam tubuh yakni Glucagon-Like-Peptide 1 (GLP-1) di bawah kulit.
"GLP-1 ini berfungsi untuk merangsang pankreas untuk melepaskan insulin," kata Clinical Medical Regulatory and Quality Assurance Head PT. Novo Nordisk, Dr. Poppy Kumala di Jakarta, Sabtu (25/4/2015).
Protein ini, menurutnya, merupakan protein yang ada dan diproduksi dalam tubuh. Namun, bagi penderita diabetes tipe 2, tubuh tidak bisa memproduksi sel beta di pankreas.
"Nah, GLP-1 yang terdapat pada Liraglutide ini memberikan stimulus pankreas untuk menghasilkan insulin," katanya.
Perbedaan dengan obat diabetes lainnya, metode GLP-1 ini memungkinkan pasien mengalami hypoglikemik atau penurunan gula darah secara drastis.
"Karena protein ini bergantung pada glukosa. Jadi, kalau penderita tidak mengonsumsi glukosa atau tidak makan, maka obat ini tidak akan bekerja. Dia hanya bekerja jika ada glukosa yang masuk dalam tubuh," katanya.
Sela itu, risiko penderita mengalami kenaikan berat badan pun lebih kecil. Pasalnya, obat ini diklaim bisa bikin penderita merasa kenyang.
"Kontrol berat badan pun bagi penderita diabetes sangat penting," katanya.
Obat dengan harga Rp1.8 juta per 3 cc ini mulai dijual dalam waktu satu hingga dua bulan kedepan.
"Penggunaannya serupa dengan suntik insulin dengan dosis 0.6 mg, 1.2 mg dan 1.8mg," katanya.