Studi: Tubuh Kurus Berisiko Cepat Pikun

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 16 April 2015 | 16:16 WIB
Studi: Tubuh Kurus Berisiko Cepat Pikun
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Sebuah studi terkini menyebutkan bahwa orang yang kekurangan berat badan di usia 40 hingga 60 tahunan, 34 persen lebih mungkin terdiagnosa demensia 15 tahun kemudian.

"Sebenarnya, alasan kekurangan berat badan-- didefenisikan dengan indeks massa tubuh di bawah 20-- di usia pertengahan berhubungan dengan demensia masih belum jelas dan membutuhkan penelitian lanjutan," jelas salah satu penulis studi dari Dr. Nawab Qizilbash.

Meski demikian ia berspekulasi bahwa sejumlah faktor seperti pola makan (diet), olahraga, kekurangan vitamin D mungkin memainkan peran dalam hal ini.

Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti menganalisis data dari hampir dua juta orang berusia 40 tahun dan lebih tua di Inggris.

Pada awal studi, tak ada satupun para partisipan terdiagnosa demensia. Namun, setelah 20 tahun sekitar 46 ribu orang terdiagnosa demensia.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Diabetes & Endocrinology ini juga menemukan hal mengejutkan. Apakah itu? Para peneliti mengatakan bahwa partisipan yang mengalami kelebihan berat badan di usia pertengahan justru terlindungi kesehatan otaknya.

Para peneliti mengatakan, orang yang memiliki indeks massa  tubuh 40 atau lebih, 29 persen lebih rendah berisiko mengembangkan demensia ketimbang orang yang kekurangan berat badan.

"Orang yang mengalami obesitas di usia pertengahan terlihat tak berisiko lebih tinggi menderita demensia saat usia senja," imbuh Qizilbastold.

Namun begitu, lagi-lagi ia mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan bagaimana pengaruh berat badan pada risiko tipe demensia berbeda seperti Alzheimer dan penyakit pembuluh darah.

Seperti diketahui, demensia adalah suatu kondisi di mana kemampuan otak mengalami penurunan. Akibatnya, penderita mengalami gangguan ingatan dan pikiran sehingga mudah lupa alias pikun. Selain itu penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian juga mengalami kemunduran. (LiveScience)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI