Simpan Sikat Gigi 3 Bulan? Ini Bahayanya

Selasa, 14 April 2015 | 16:45 WIB
Simpan Sikat Gigi 3 Bulan? Ini Bahayanya
Ilustrasi sikat gigi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Seberapa sering Anda mengganti sikat gigi? Sebuah survei yang dilakukan lembaga Nielsen pada 2014 menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia mengganti sikat gigi 10 bulan sekali. Padahal dalam usia 3 bulan saja, sudah ada 200 juta bakteri berkumpul dalam sikat gigi tersebut.

Menurut Profesor Dr drg Melanie S. Djamil, MBiomed, dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti menyebutkan bahwa ratusan juta bakteri di sikat gigi tersebut bisa menyebabkan masalah pada gigi hingga organ lainnya.

"Masih sedikit orang yang menyadari bahwa kesehatan gigi itu sangat penting, karena bisa mempengaruhi organ sistemik lainnya seperti masalah jantung, hati, lambung dan lain-lain. Bahkan bakteri tersebut sama dengan yang terdapat pada kotoran manusia," ujarnya pada peluncuran kampanye 'Ayo Ganti Pakai Formula' di Jakarta, Selasa, (14/4/2015).

Menurutnya, bakteri-bakteri yang terdapat pada sikat gigi bisa disebabkan karena penempatannya yang tidak tepat seperti di kamar mandi yang lembab. Salah satu tanda penempatan sikat di lokasi yang tak higeinis adalah muncul warna kehitaman pada bulu atau gagang sikat gigi.

"Memang tidak semua orang memiliki kamar mandi yang higienis, sehingga tak jarang penempatannya pun berdekatan dengan MCK, bakteri pada kotoran pun bisa dengan mudah berpindah," imbuhnya.

Oleh karena itu, Prof Melanie berpesan agar masyarakat rutin mengganti sikat gigi yang dipakainya minimal 3 bulan sekali untuk menghindari masalah yang timbul dari banyaknya bakteri yang berkumpul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI