Begini Cara Mengenali Jajanan Berbahaya

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 13 April 2015 | 19:16 WIB
Begini Cara Mengenali Jajanan Berbahaya
Ilustrasi jajanan kembang gula.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di DKI Jakarta, Dewi Prawitasari menginginkan masyarakat bisa mengenali makanan-makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya, karena bisa berakibat fatal bagi tubuh.

"Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk memastikan apakah makanan itu mengandung bahan berbahaya," ujarnya di SDN 9, Rawamangun, Jakarta, Senin (13/4/2015).

Menurut Dewi, beberapa bahan berbahaya yang sering terkandung dalam makanan adalah formalin, boraks, pewarna rhodamin B serta kuning metanil. "Biasanya ciri-ciri makanan itu memiliki bau maupun warna mencolok," imbuhnya.

Misalnya, kata Dewi, tahu yang mengandung formalin memiliki ciri bau menyengat, selain juga tidak mudah hancur, lebih kenyal serta tidak mudah busuk. "Tahu itu tidak akan busuk walau sudah dua sampai tiga hari tidak disimpan di kulkas," tambahnya.

Selain tahu, makanan lain yang sering mengandung formalin, yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, adalah ikan asin, mi basah, ikan serta ayam.

Sementara untuk makanan mengandung boraks, seperti kerupuk, ciri-cirinya alah teksturnya sangat renyah dan biasanya memberikan rasa getir. Makanan lain yang harus diwaspadai mengandung boraks, adalah bakso, mi serta jajanan seperti lontong, yang akan memiliki tekstur sangat kenyal jika berpadu dengan bahan pengawet kayu ini.

Untuk makanan dengan pewarna rhodamin B, seperti kerupuk dan "es puter", tandanya yaitu makanan memiliki warna merah mencolok dan memberikan titik-titik warna karena sebaran tidak merata.

Bila mengandung pewarna kuning metanil, cirinya hampir sama dengan rhodamin B, namun biasanya didominasi warna kuning.

"Semua bahan itu bisa menimbulkan berbagai macam penyakit, mulai dari kerusakan organ dan saraf hingga kanker," terang Dewi.

Beranjak dari kekhawatiran itulah Dewi meminta masyarakat lebih waspada ketika membeli makanan. "Misalnya, waspadai makanan gorengan karena bisa saja diolah dengan minyak jelanta yang dijernihkan kembali," tutupnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI