Bayi Ini Lahir dari Sperma yang Diambil dari Jenazah Ayahnya

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 13 April 2015 | 07:45 WIB
Bayi Ini Lahir dari Sperma yang Diambil dari Jenazah Ayahnya
Ilustrasi bayi menangis. [Shutterstock/Nikkos]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan di Australia melahirkan seorang bayi lelaki yang sehat dan tampan. Uniknya, bayi tersebut merupakan hasil pembuahan sel telur oleh sperma yang diambil dari jenazah suaminya yang sudah dua hari meninggal.

Semua bermula dari kecelakaan sepeda motor yang menewaskan sang suami. Si istri berjuang keras, memohon pada pengadilan Australia untukk mengambil sperma dari jenazah suaminya.

Tim dokter awalnya tidak yakin apakah operasi pembuahan akan berhasil. Pasalnya, pengadilan butuh waktu dua hari untuk mengabulkan permohonan sang istri.

Alhasil, sperma dari jenazah sang suami bisa diambil 48 jam usai kematiannya. Memang, metode pengambilan sperma dari jenazah lelaki untuk membuahi sel telur bukan pertama kalinya dilakukan. Di masa lalu, pernah ada operasi semacam ini. Bedanya, kali ini 18 jam lebih lama.

"Di kalangan profesional, ini, menurut sudut pandang saya, adalah sebuah kisah cinta, dan amat luar biasa rasanya terlibat dalam upaya menolong seorang perempuan yang punya segudang cinta dan keberanian," kata pakar bayi tabung atau in vitro vertilization (IVF) Steve Robson.

"Kami amat terkesan dengan cinta yang dimiliki perempuan ini dan ketahanannya menghadapi seluruh rintangan yang ia temui," lanjutnya.

Ibu si bayi harus pergi dari Adelaide ke Canberra untuk menjalani prosedur pembuahan bayi tabung tersebut. Pasalnya, operasi bayi tabung adalah kegiatan ilegal di Adelaide.

"Salah satu alasannya saya pikir awalnya ini hanya akan membuang waktu saja, dan di sisi lain, saya berpikir apakah ini adalah hal yang benar untuk dilakukan," kata Profesor Kelton Tremellen.

"Pada akhirnya saya memutuskan saya akan melakukan itu karena saya rasa ini bukanlah sebuah pertempuran yang harus ia hadapi saat ia kehilangan suaminya," tutur Kelton yang juga terlibat dalam operasi tersebut. (Metro)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI