Studi: Penderita Stroke Lebih Berisiko Bunuh Diri

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 10 April 2015 | 13:21 WIB
Studi: Penderita Stroke Lebih Berisiko Bunuh Diri
Ilustrasi penyakit stroke. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi terkini menunjukkan pasien stroke berisiko dua kali lebih tinggi untuk bunuh diri dibandingkan mereka yang tidak menderita stroke.

Temuan studi menunjukkan, dari 1.217 orang pasien stroke yang mencoba bunuh diri selama masa studi, 260 orang benar-benar bunuh diri, dan di antara pasien berusia 55 tahun, risiko bunuh diri naik lima kali lipat.

Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti Universitas Umea di Swedia menganalisis 220.336 orang penderita stroke di Swedia sepanjang 2001-2012.

Peneliti juga menemukan, pasien dengan tingkat pendidikan atau pendapapatan rendah berisiko 37 pesen lebih tinggi untuk bunuh diri.

Lalu, mereka yang hidup sendiri meningkat risiko melakukan bunuh diri sampai sekitar 72 persen.

Peningkatan risiko bunuh diri di antara pasien stroke terjadi pada mereka yang mengalami depresi berat setelah terdiagnosis menderita stroke dan memiliki tingkat stroke berat.  

Peneliti studi sekaligus dosen senior dari Fakultas Kedokteran Klinis Universitas Umea, Marie Eriksson, mengungkapkan, para pasien stroke membutuhkan dukungan psikologis dan sosial, khususnya pada dua tahun pertama sejak terdiagnosa stroke. (Medical News Today)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI