Studi:Kurang Tidur 30 Menit Berisiko Obesitas dan Diabetes

Selasa, 07 April 2015 | 09:31 WIB
Studi:Kurang Tidur 30 Menit Berisiko Obesitas dan Diabetes
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anjuran tidur cukup untuk kesehatan memang benar terbukti. Sebuah penelitian mengungkapkan, kehilangan waktu tidur selama 30 menit sehari bisa memicu kenaikan berat badan dan kadar gula dalam darah.

Pemimpin penelitian, Profesor Shahrad Taheri, MBBS, PhD, di Weill Cornell Medical College di Qatar, Doha, mengatakan bahwa meskipun beberapa studi sebelumnya telah menunjukkan durasi tidur kurang dikaitkan dengan risiko obesitas dan diabetes, mereka bisa memastikan bahwa kurang tidur selama 30 menit yang bisa menyebabkan kondisi tersebut.

Untuk mendapatkan temuan ini, Profesor Taheri dan rekan peneliti lainnya merekrut 522 pasien yang baru saja  didiagnosis mengidap diabetes melitus tipe 2.

Peserta diharuskan menyelesaikan catatan tidur harian selama 7 hari. Dalam catatan tersebut mereka harus melaporkan waktu dan durasi tidur mereka dari awal penelitian.

Peneliti sebelumnya juga mencatat tinggi badan dan berat badan peserta penelitian untuk menentukan status obesitas dan menganalisis sampel darah mereka untuk mengukur sensitivitas insulin.

Pada awal penelitian, peserta penelitian yang mengalami kekurangan durasi tidur berisiko 72 persen lebih tinggi untuk gemuk dan dalam 6 bulan setelah penelitian mereka berisiko mengalami kenaikan kadar gula dalam darah.

Sedangkan bagi mereka yang kekurangan 30 menit tidur pada hari kerja mengalami peningkatan risiko obesitas dan resistensi insulin masing-masing sebesar 17 persen dan 39 persen.

Berdasarakan temuan ini peneliti menyarankan agar intervensi untuk memperlambat penyakit metabolik harus mempertimbangkan faktor durasi tidur. (Zeenews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI