Ajaib, Berkat Makan Nanas Perempuan Ini Sembuh dari Kanker

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 31 Maret 2015 | 06:58 WIB
Ajaib, Berkat Makan Nanas Perempuan Ini Sembuh dari Kanker
Candice Marie Fox. (Leggo.it)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga saat ini, kanker belum ada obatnya. Kemajuan dunia medis sejauh ini hanya mampu menghambat perkembangan sel-sel kanker yang mematikan.

Namun, kisah seorang perempuan di Australia ini amatlah luar biasa. Divonis hanya memiliki sisa waktu lima tahun untuk hidup karena kanker yang telah menyebar ke seluruh tubuhnya, perempuan ini justru berhasil mengalahkan kanker dengan mengkonsumsi buah nanas secara rutin.

Candice Marie Fox nama perempuan yang kini berusia 31 tahun ini. Perempuan asal Houghton regis, Hertfordshire, ini awalnya menemukan benjolan di atas tulang selangkanya pada tahun 2011. Hasil pemeriksaan ultrasonografi mengungkap adanya 20 sel kanker tiroid papila di tubuh Candice.

Ternyata, sel-sel kanker sudah menjalar ke liver dan tulang leher bagian belakangnya. Bahkan, pembentukan sel kanker sudah mulai terlihat di paru-parunya. Parahnya lagi, oleh dokter, Candice divonis hanya punya waktu lima tahun untuk hidup.

Dokter menyarankannya untuk menjalani kemoterapi guna melawan pertumbuhan sel kanker. Namun, Candice menolak.

Alasannya, Candice tak percaya kemoterapi bisa membantu. Pasalnya, teman Candice, Jamie Brownsmead, (31), dan sepupunya Frankie Gerathy, (13) meninggal dunia karena kemoterapi justru membuat tubuhnya kian lemah.

Sebaliknya, Candice, yang bermukim di Karratha, Australia Barat, memilih jalan lain.

"Saya mulai mengkonsumsi banyak buah-buahan - terkadang selama berminggu-minggu saya hanya makan buah," kata Candice.

Candice mulai mencari referensi di internet dan makan hanya buah dan sayuran. Salah satu buah yang paling banyak ia makan adalah nanas. Sebab, nanas adalah buah kaya akan Bromelain, senyawa yang diyakini 'memangsa' sel-sel kanker. Dalam sehari, Candice bisa menghabiskan tiga buah nanas.

"Saya membuang tumor-tumor besar dengan cara membuat mereka lapar dengan ilmu makanan murni," ujar Candice.

"Seperti nanas, kiwi, dan pepaya - saya mendapat informasi bahwa bromelain memangsa lapisan protein tertentu pada sel kanker," sambungnya.

Candice juga berhenti makan daging, yang konon membuat banyak energi tubuh untuk mencernanya.

"Ada sebuah protein dalam produk olahan hewan yang justru memberi makan sel kanker dan ketika saya makan banyak, tubuh saya tidak bisa menyembuhkan diri karena seluruh energi kita terbuang untuk mencerna makanan," katanya.

"Saat ini tidak ada tumor yang tersisa di dalam tubuh saya. Saya amat bersyukur. Saya menjadi diri saya seutuhnya," sambungnya.

Candice juga menjauhi produk-produk kosmetika, semprotan pembersih, rokok dan mulai rutin melakukan yoga. Candice juga menceraikan suaminya yang menurutnya, tidak mendukung upayanya untuk sembuh dari kanker.

Setelah enam bulan menjalani pola hidup sehat, Candice kembali pergi ke dokter. Dari hasil pemeriksaan, sel-sel kanker dalam tubuh Candice hampir hilang seluruhnya.

Kadar thyroglobulin, protein yang diproduksi sel-sel kanker, di tubuh Candice berkurang drastis, dari 13 ke 0,7 nanogram per mililiter. Tes terbaru yang ia jalani malah menunjukkan hasil lebih menggembirakan. Kadar protein tersebut menurun jadi hanya 0,2 saja, hanya 0,1 lebih tinggi dari batasan normal.

Candice kini aktif dalam kegiatan seni dan punya agensi model. Ia juga membuat sebuah situs yang bertujuan memotivasi orang untuk memantau dan menjaga kesehatan tubuh.

Pakar onkologi Mark Simon, direktur Nutritional Oncology Research Institute di California adalah salah satu orang yang turut berjasa membantu Candice untuk sembuh.

"Asupan makanan memegang peranan penting, juga olah raga, pikiran positif, dan spiritualitas," kata Simon.

"Buah-buahan seperti nanas mengandung campuran enzim proteolitik seperti bromelain yang dikenal sebagai penangkal kanker," sambungya.

"Ilmu pengetahuan tidak memberikan semua jawaban dan kita harus selalu membuka diri pada kekuatan di luar pemahaman kita," tutup Simon. (Mirror)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI