Penderita Parkinson Sebaiknya Hindari Diet Ini

Kamis, 19 Maret 2015 | 12:54 WIB
Penderita Parkinson Sebaiknya Hindari Diet Ini
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Parkinson merupakan penyakit degeneratif yang biasanya menyerang para lanjut usia (lansia). Penyakit yang menyerang otak ini ditandai dengan gejala utama berupa gangguan gerakan yang disebabkan berkurangnya produksi dopamin.

Jumlah dopamin yang berkurang tersebut disebabkan oleh kematian sel substansia nigra atau otak tengah. Biasanya gejala baru akan muncul jika kematian sel mencapai 70 persen atau lebih.

Karenanya, pasien pengidap parkinson harus diberikan  asupan dopamin dari luar tubuh dalam bentuk obat pengganti dopamin yang disebut levodopa. Sayangnya, saat mengonsumsi obat ini, pasien sebaiknya menghindari makanan tinggi protein.

Menurut dr Frandy Susatia, Sp.BS dari Rumah Sakit (RS) Siloam Hospitals Kebon Jeruk, konsumsi makanan tinggi protein dapat menghambat proses pengobatan levodopa pada pasien parkinson. Namun bukan berarti pasien parkinson tidak boleh mendapat asupan protein.

“Walaupun protein dapat mengganggu levodopa, Anda bisa menghindari masalah tersebut dengan meminum obat sekitar setengah jam sebelum waktu makan,” jelasnya pada temu media 'Terapi Terkini Pengobatan Parkinson' di Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Levodopa merupakan asam amino dalam otak yang diubah menjadi dopamin. Pemakaian obat ini dapat mengurangi gejala kekakuan sendi dan melambatnya seluruh gerak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI