Suara.com - Ketua Harian Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Gorontalo, Idris Rahim mengatakan jumlah penderita HIV/AIDS yang terdata sebanyak 176 orang dan sembilan di antaranya berstatus mahasiswa.
Data itu menunjukkan bahwa sosialisasi akan bahaya penyakit tersebut juga harus diperkuat di kalangan mahasiswa.
"Kalangan mahasiswa juga perlu mendapatkan ilmu untuk menambah wawasannya dalam mencegah penularan HIV, tapi bentuk sosialisasinya harus dalam bentuk yang lebih tepat," katanya di Gorontalo, Senin (16/3/2015).
Untuk menekan angka penularan AIDS, KPA bekerja sama dengan Fakultas Biologi Universitas Negeri Gorontalo dalam program "Biologi Sehat Menjadi Pemuda Peduli AIDS".
Pihaknya meyakini masih banyak kasus HIV/AIDS yang belum terdata karena beberapa alasan, di antaranya penderita malu untuk memeriksakan diri dan berobat.
"Yang paling penting dalam penanggulangan HIV adalah respons atau perilaku kita terhadap penderita, jangan sampai mereka dikucilkan. Jika mereka saja dikucilkan, bagaimana penderita lainnya bisa menguatkan hatinya untuk memeriksakan diri dan berobat," jelasnya.
KPA juga rutin melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah, serta upaya lain yang melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Idris juga menegaskan bahwa upaya penanggulangan penyakit itu juga dilakukan sampai proses pengobatan.
Pemeriksaan dan terapi pasien, kata dia, digratiskan oleh pemerintah sehingga penderita tak terbebani lagi dengan biaya yang mahal.
KPA merahasiakan identitas para penderita, maupun mereka yang memeriksakan diri. (Antara)
Sembilan Mahasiswa di Gorontalo Positif HIV/AIDS
Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 16 Maret 2015 | 20:27 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Di Balik Penetapan 1 Desember Sebagai Hari AIDS Sedunia
27 November 2024 | 17:44 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 10:09 WIB
Health | 07:15 WIB
Health | 19:31 WIB
Health | 15:27 WIB
Health | 11:34 WIB