Suara.com - Siapa yang tidak mengetahui penyakit malaria. Penyakit menular ini masuk ke dalam salah satu penyakit mematikan di seluruh dunia bahkan masuk dalam urutan ketiga di bawah tuberkulosis dan HIV/AIDS.
Berdasarkan studi, orang-orang yang memiliki golongan darah O akan terlindungi dari bentuk penyakit malaria dengan jenis yang mematikan.
Peneliti dari Skandinavia menerangkan alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Ini semua dikarenakan nyamuk pembawa malaria yang mengeluarkan protein (seperti lem) ke dalam sel darah manusia akan menyumbat aliran darah, sehingga menyebabkan kematian. Protein ini akan mudah menyumbat pada golongan darah A, tetapi begitu lemah ketika mengalir pada golongan darah O.
"Pengetahuan seperti ini penting untuk mengembangkan pengobatan baru pada jenis malaria berat," kata Dr. Mats Wahlgren seorang profesor mikrobiologi di Swedia Karolinska Institute.
Yang cukup mengherankan, lanjut dia, adalah jenis golongan darah yang dapat melawan malaria berat ini banyak di temukan di Nigeria, dimana di sana merupakan negara dengan jumlah malaria terbanyak.
Menurut data yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hampir 90 persen lebih dari semua kematian yang diakibatkan malaria terjadi di Benua Afrika. Hampir 600.000 kematian terjadi pada tahun 2013, ini pada 198 juta kasus malaria.
Penyakit malaria terjadi karena parasit yang menyebar ke sel darah manusia melalui nyamuk, kemudian mengkibatkan infeksi pada pembuluh darah sehingga peredaran darah tersumbat dan akhirnya kekurangan oksigen dan jaringan menjadi rusak. Hal ini dapat menyebabkan koma, kerusakan otak, dan paling fatal adalah kematian.
Jadi apa yang sebenarnya terjadi? Tim ilmuwan Karolinska Institute yang telah mempelajari protein RIFIN mengatakan sekresi parasit ini adalah kunci kenapa dapat rentan pada jenis golongan darah tertentu. Setelah melakukan eksperimen yang dilakukan pada hewan, dengan melihat pada akivitas jenis parasit Plasmodium falciparum yang mengeluarkan RIFIN.
Intinya protein itu akan membuat sel darah lengket dan membuat perusakan yang parah. Namun, itu sangat rentan pada golongan darah A dan lemah pada golongan darah O, itu dibuktikan beberapa kali percobaan.
"Para peneliti yakin bahwa RIFIN sendiri sebenarnya dapat dikembangkan sehingga kita dapat menemukan obat untuk menyembuhkan jenis malaria berat," kata Wahlgren.
Mungkin bahaya malaria masih bisa diatasi oleh benua selain Afrika. Mereka telah membuat pencegahan dengan cara mematikan perkembangbiakan nyamuk dan menerapkan hidup lebih sehat. Namun, di Afrika, penyakit ini telah menjangkit begitu parah sejak tahun 2000.
Kabar baiknya adalah setiap tahunnya infeksi malaria di benua Afrika semakin menurun walaupun presentasenya rendah.
"Saya berpikir, penyakit malaria dapat dengan mudah tersebar karena kurangnya pengetahuan dan karena tingkat kemiskinan yang begitu rendah di benua Afrika. Masih banyak yang perlu dilakukan," kata Wahlgren. (Medical Daily)
Studi: Golongan Darah O Jarang Menderita Malaria
Senin, 16 Maret 2015 | 06:30 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Cegah Diabetes! Wamenkes Ingatkan Pentingnya Cek Gula Darah Rutin
28 November 2024 | 11:34 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 19:31 WIB
Health | 15:27 WIB
Health | 11:34 WIB
Health | 17:01 WIB
Health | 11:05 WIB