Obat Ini Bakal Jadi Viagra Pertama untuk Perempuan

Sabtu, 07 Maret 2015 | 06:57 WIB
Obat Ini Bakal Jadi Viagra Pertama untuk Perempuan
Ilustrasi viagra. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelumnya Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) menolak memberikan lampu hijau untuk produksi obat Flibanserin yang diklaim mampu membantu perempuan pra-menopause dengan hasrat seksual yang rendah.

Seperti dilansir The Associated Press, penolakan dipicu karena FDA gagal menemukan manfaat yang diberikan Flibanserin. Perusahaan pun kembali mengajukan permohonan setelah menambahkan persyaratan yang diminta FDA.

Jika permohonan yang terbaru ini diloloskan, maka Flibaserin akan menjadi pil pertama yang bisa membantu perempuan untuk mendapatkan kepuasan saat berhubungan seksual. Namun, Sprout Pharmaceuticals mengklaim bahwa kegagalan obat ini memenuhi standar FDA 2010 dan 2013 lalu, lebih merujuk pada isu politik ketimbang isu medis.

"Ada 24 perawatan medis untuk lelaki dengan kegagalan seksual yang disetujui dan tidak hanya satu yang belum disetujui untuk gangguan seksual pada wanita," ujar Louise Slaughter, perwakilan kongres kepada FDA, Januari lalu.

Libido rendah merupakan masalah yang dialami perempuan yang aktif secara seksual di segala usia. Menurut laman Everyday Health, sebanyak 43 persen perempuan melaporkan mengalami beberapa jenis disfungsi seksual, salah satunya adalah libido rendah.

Kondisi ini disebabkan adanya perubahan hormon dalam tubuh yang biasanya dialami usai hamil dan menopause.

Tingkat hormon testosteron yang sangat rendah juga dapat menyebabkan penurunan libido pada perempuan. Sayangnya, menurut North American Menopause Society, belum ada produk testosteron yang disetujui untuk mengobati gangguan seksual pada perempuan di AS maupun Kanada.

Tidak seperti pengobatan testosteron, Flibanserin lebih berupaya untuk meningkatkan gairah seksual dengan meningkatkan kadar zat kimia di otak yang terkait dengan nafsu makan dan suasana hati. (Medical Daily)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI