Suara.com - Mutasi gen ternyata bisa mengurangi jumlah sperma yang diproduksi seorang laki yang mempengaruhi kesuburannya.
Dalam penelitian yang dilakukan Brown University di Amerika Serikat terhadap tikus jantan, ditemukan bahwa hilangnya gen yang memproduksi protein TAF4b berpengaruh pada sistem reproduksinya.
Para peneliti mencatat bahwa proses generasi sperma pada tikus mungkin memiliki kesamaan langsung dengan apa yang dialami lelaki.
"Tikus biasanya bisa bereproduksi hingga usia 2 tahun tapi tikus ini hanya dapat berkembang biak hingga usia 4 bulan," kata Richard Freiman.
Setelah diteliti lebih lanjut, tikus-tikus ini ternyata kehilangan gen yang berperan memproduksi sperma. Oleh karena itu tikus-tikus ini berjuang untuk mengembangkan infrastruktur sel induk agar produksi sperma bisa tetap dilakukan.
TAF4b adalah protein yang mempengaruhi bagaimana gen diatur dan ditranskrip untuk mengatur sistem reproduksi. Dalam penelitian sebelumnya, Freiman dan tim menunjukkan bahwa tikus betina tanpa TAF4b mandul atau tidak subur sehingga tidak bisa melakukan proses pembuahan. (Zeenews)
Sperma Bisa Berkurang karena Masalah Ini
Rabu, 04 Maret 2015 | 20:57 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
CEO Telegram Pavel Durov Jadi Donor Sperma untuk 100+ Anak, Kini Buka Program Fertilisasi Gratis
12 November 2024 | 17:01 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI