Menkes: Vaksin DBD Buatan Indonesia Tak Lulus Uji Coba

Ardi Mandiri Suara.Com
Sabtu, 21 Februari 2015 | 04:16 WIB
Menkes: Vaksin DBD Buatan Indonesia Tak Lulus Uji Coba
Menkes Nila Djuwita F Moeloek (tengah), bersama Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu (kiri) dan Farid Anfasa Moeloek (kanan), dalam acara semiloka di Unhas, Makassar, Minggu (1/2/2015). [Antara/Sahrul Manda Tikupadang]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengatakan vaksin untuk mengantisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD) pernah dibuat di Indonesia, tetapi tidak lulus uji coba sehingga tidak disebarkan kepada masyarakat.

"Virus yang bisa menyebabkan DBD itu ada empat jenis yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Untuk DEN-1 dan DEN-2 pernah dicoba untuk membuat vaksinnya, tetapi setelah uji coba di Bio Farma, ternyata vaksin itu masih lemah," kata dia di Padang, Jumat (20/2/2015).

Menurut dia, pemerintah tidak menyebarkan vaksin yang lemah itu karena tidak akan bermanfaat bagi masyarakat.

"Sementara untuk GEN-3 dan GEN-4 memang belum bisa dibuat vaksinnya," kata Nila.

Dia mengatakan, bukan hanya Indonesia yang belum bisa membuat vaksin DBD itu, tetapi negara lain di dunia juga belum berhasil.

"Upaya terbaik dalam mengantisipasi DBD adalah melakukan pencegahan dengan membudayakan perilaku hidup bersih, apalagi pada peralihan musim kemarau ke musim hujan dimana banyak genangan air tempat nyamuk Aedes Aegipty bisa berkembang biak," kata dia.

Menurut dia, masyarakat harus proaktif untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya nyamuk penyebab demam berdarah tersebut dengan membersihkan lingkungan sendiri, misalnya membersihkan talang air di rumah masing-masing, mengubur ban bekas, serta membasmi jentik di pot-pot bunga.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Syavitri mengatakan upaya pencegahan DBD bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan gerakan 3M yakni menutup tempat air, menguras dan membersihkan bak penampungan air serta mengubur barang bekas seperti botol, kaleng dan ban bekas.

Langkah pencegahan lain bisa dilakukan dengan pengasapan atau foging untuk membunuh nyamuk dewasa.

"Namun upaya itu tidak akan menyelesaikan masalah jika tidak adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI