Sering Konsumsi Pereda Nyeri Tingkatkan Risiko Depresi

Senin, 16 Februari 2015 | 16:49 WIB
Sering Konsumsi Pereda Nyeri Tingkatkan Risiko Depresi
Ilustrasi obat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut sebuah penelitian terbaru, pasien yang sering mengonsumsi obat-obatan opioid atau obat penghilang rasa sakit lebih mungkin untuk mengalami depresi.

Penelitian sebelumnya memang telah menemukan kaitan antara depresi dengan penggunaan opioid oleh pasien, tapi studi ini berhasil mengidentifikasi hubungan antara peningkatan penggunaan opioid dan peningkatan depresi.

Jeffrey Scherrer, salah seorang profesor di Saint Louis University di Amerika Serikat menganalisis jawaban kuesioner dari 355 pasien yang sering mengeluh nyeri pinggang kronis pada dua tahun pertama. Para pasien juga melaporkan jangka waktu mereka menderita sakit kronis.

"Pasien yang mengalami nyeri akibat penyakit kronis yang dideritanya dapat diberikan resep obat yang lebih sesuai agar tidak berujung pada depresi jika diberikan opioid," ujar Scherrer.

Faktor yang berkontribusi untuk meningkatkan depresi, menurut penelitian ini bisa diakibatkan dari jumlah paparan morfin harian dan durasi paparan.

"Ini akan memunculkan intervensi tambahan untuk mengurangi risiko depresi pada pasien yang membutuhkan terapi opioid jangka panjang," tambahnya. (Zeenews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI