Meminimalkan Nyeri Usai Operasi dengan Bedah Robotic

Jum'at, 13 Februari 2015 | 18:35 WIB
Meminimalkan Nyeri Usai Operasi dengan Bedah Robotic
Ilustrasi nyeri di pinggang. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor, termasuk kesehatan. Jika dulu tindakan operasi dilakukan secara manual dengan peralatan bedah yang lengkap kini ada teknik bedah robotic.

Salah satu jenis kanker yang bisa diangkat dengan metode robotic surgery ini adalah kanker usus besar.

Menurut ahli bedah umum dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena Singapore, Dokter Dean Koh, metode operasi robotic ini mampu meminimalkan rasa nyeri dan mempercepat proses pemulihan. Tak hanya itu, pasien yang menjalani operasi bedah ini juga tak perlu khawatir dengan bekas luka yang ditinggalkan.

"Risiko pendarahannya hanya 0,3-2 persen kurang lebih 100ml saja, jadi sangat aman. Bekas luka juga sangat kecil sehingga pasien tetap percaya diri dengan bentuk tubuhnya," ujar Dokter Koh saat temu media di Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Bedah robotic adalah pembedahan menggunakan teknologi tangan Robotic, kepanjangan tangan dokter bedah. Tindakan itu menggunakan luka sayatan sangat kecil yang dihubungkan ke dokter bedah melalui serat fibreoptic ke simulator. Alat-alat canggih itu tetap dioperasikan dokter bedah dengan kontrol sepenuhnya bukan oleh robot.

Tindakan pembedahan ini mulai banyak dilirik masyarakat untuk mendapatkan hasil operasi yang lebih akurat dan pemulihan yang lebih cepat meski harus menghabiskan biaya yang besar.

"Bedah robotic juga dapat mengurangi risiko cedera, dapat mencakup daerah-daerah yang sulit terlihat, dan meminimalkan trauma paska operasi," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI