Suara.com - Seperti yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya bahwa ada kelompok tertentu yang rentan menderita Listeriosis yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Listeria (L. monocytogenes).
Kelompok yang berisiko tinggi tersebut adalah ibu hamil, balita, lanjut usia (lansia) dan orang-orang yang memiliki imunitas tubuh rendah.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, dr. H. M. Subuh, MPPM mengatakan gejala listeriosis dapat muncul kapan saja antara 3-70 hari pascainfeksi bakteri Listeria, rata-rata biasanya sekitar 21 hari.
Gejala umumnya, lanjut dia, seperti demam, nyeri otot, disertai mual atau diare (kurang umum). Jika infeksi menyebar ke sistem saraf pusat (SSP), gejala dapat mencakup sakit kepala, kaku pada leher, bingung, kehilangan keseimbangan, dan terkadang mengalami kejang.
“Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, bakteri Listeria dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan meningitis atau infeksi otak”, tutur Subuh.
Pada ibu hamil yang terinfeksi, tambah dia, muncul gejala seperti flu ringan. Namun, infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, infeksi pada bayi yang baru lahir atau bayi lahir mati.
Gejala juga biasanya muncul pada bayi baru lahir di minggu pertama kehidupan, tetapi juga dapat terjadi di kemudian hari. Gejala pada bayi baru lahir sering tidak terlihat, namun dapat berupa tanda seperti lekas marah, demam, dan tidak mau makan.
Sumber Penularan
Sumber penularan L. monocytogenes, kata Subuh, dapat terjadi pada beberapa aspek mulai dari pemilihan makanan, pengolahan, hingga penyajian. Pada pemilihan makanan, penularan biasanya terjadi pada produk seperti susu mentah, susu yang proses pasteurisasinya kurang benar, keju (terutama jenis keju yang dimatangkan secara lunak), es krim dan sayuran mentah.
Sumber lain yang juga bisa menjadi sumber penularan listeria adalah sosis dari daging mentah yang difermentasi, daging unggas mentah dan yang sudah dimasak, semua jenis daging mentah, dan ikan mentah atau ikan asap. Pada saat pengolahan makanan, juga dapat terjadi penularan jika menggunakan alat masak yang telah terkontaminasi L. monocytogenes.
“Selain itu, bayi bisa lahir dengan Listeria jika ibu hamil memakan makanan yang terkontaminasi bakteri selama kehamilan”, ujar Subuh.
Beberapa laporan juga menunjukkan bahwa orang sehat juga dapat menjadi rentan, walaupun penggunaan antasida atau cimetidine mungkin berpengaruh.
“Kasus listeriosis yang pernah terjadi di Swiss, yang melibatkan keju, menunjukkan bahwa orang sehat dapat terserang penyakit ini, terutama bila makanan terkontaminasi organisme ini dalam jumlah besar”, imbuh Subuh.
Mengenal Lebih Dekat Bakteri Listeria (3)
Jum'at, 30 Januari 2015 | 13:30 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
CDC AS Selidiki Wabah Listeria, Curigai Penyebaran Melalui Restoran Siap Saji
10 November 2022 | 14:27 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 21:57 WIB
Health | 17:32 WIB
Health | 17:24 WIB
Health | 16:40 WIB
Health | 17:20 WIB
Health | 17:07 WIB
Health | 16:50 WIB