Suara.com - Hamil anggur merupakan kondisi kehamilan abnormal yang ditandai dengan tidak adanya pertumbuhan janin dan plasenta yang melilit menyerupai buah anggur. Kondisi ini, kata dokter sub-spesialis Obstetri dan Ginekologi Onkologi dari RSCM Jakarta, Andrijono, sering mengecoh para pasangan muda yang menanti-nanti kehadiran sang buah hati.
"Perut perempuan yang sedang hamil anggur juga membesar seperti kehamilan normal. Tetapi begitu dilakukan pemeriksaan, ternyata janin di dalam kandungannya tidak tumbuh," katanya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kondisi hamil anggur, lanjut Andrijono, menuntut ibu hamil merelakan kandungannya untuk dioperasi. Pasalnya jika dibiarkan bisa memicu timbulnya kanker ovarium.
"Setelah seseorang mengalami hamil anggur maka 20 persen berisiko berubah menjadi kanker. Harus dibersihkan lalu di treatment dengan pemberian vitamin A," imbuhnya.
Bila kankernya sudah menyebar ke paru-paru hingga otak, risikonya bisa berujung pada kematian. Namun, bila cepat ditangani ibu yang pernah mengalami hamil anggur bisa kembali hamil.
Oleh karena itu, Andrijono berpesan, penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin A saat sebelum hamil dan ketika masa-masa kehamilan.
Hati-Hati, Hamil Anggur Bisa Berisiko Kanker Ovarium
Jum'at, 30 Januari 2015 | 08:08 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Keuntungan Mendapatkan Perawatan dari Konsultan Fetomaternal untuk Ibu Hamil Berisiko Tinggi
22 Desember 2024 | 19:08 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 18:52 WIB
Health | 15:00 WIB
Health | 14:00 WIB
Health | 13:00 WIB
Health | 09:59 WIB
Health | 09:36 WIB