Mengenal Lebih Dekat Bakteri Listeria (1)

Rabu, 28 Januari 2015 | 14:07 WIB
Mengenal Lebih Dekat Bakteri Listeria (1)
Ilustrasi bakteri Listeria. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini sedang hangat diperbincangkan mengenai buah apel impor merk Granny Smith dan Gala yang terkontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes yang telah memakan korban tewas di Amerika Serikat.

Meski hingga kini di Indonesia belum ada laporan mengenai korban akibat mengonsumsi apel dengan merk tersebut, tetapi masyarakat harus tetap waspada.

Lantas, seperti apa bakteri Listeria itu? Dan, mengapa bakteri ini dianggap berbahaya?

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, dr. H. M. Subuh, MPPM dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa akteri Listeria monocytogenes (L. monocytogenes) diklasifikasikan sebagai bakteri gram-positif, dan bergerak menggunakan flagella.

Sebabkan Infeksi Serius
Penelitian menunjukkan bahwa 1-10 persen manusia mungkin memiliki L. monocytogenes  di dalam ususnya. Bakteri ini juga telah ditemukan pada setidaknya 37 spesies mamalia, baik hewan piaraan maupun hewan liar, serta pada setidaknya 17 spesies burung, dan mungkin pada beberapa spesies ikan dan kerang.

“Bakteri ini terdistribusi luas dilingkungan, dapat ditemukan di tanah, pakan ternak yang dibuat dari daun-daunan hijau yang diawetkan dengan fermentasi (silage), dan sumber-sumber alami lainnya seperti feses ternak,” terang Subuh.

Sebagai bakteri yang tidak membentuk spora, L. monocytogenes sangat kuat dan tahan terhadap panas, asam, dan garam. Bakteri ini juga tahan pembekuan dan dapat tetap tumbuh pada suhu 4oC, khususnya pada makanan yang disimpan di lemari pendingin. Bakteri L. monocytogenes juga membentuk biofilm, yakni terbentuknya lapisan lendir pada permukaan makanan.

Lebih lanjut Subuh menjelaskan bahwa Listeria monocytogenes adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit dan lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

“Infeksi Listeria dapat menyebabkan keguguran pada perempuan hamil”, ujarnya.

Meski demikian, tambah Subuh, orang sehat juga dapat terinfeksi bakteri Listeria dengan gejala jangka pendek yang muncul seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut dan diare. Nah, penyakit yang diakibatkan oleh bakteri ini disebut Listeriosis.
 
L. monocytogenes, kata Subuh, merupakan salah satu penyebab penyakit yang serius dengan tingkat kematian sekitar 20-30 persen. Tingkat kematian di antara bayi yang baru lahir yang terinfeksi L. monocytogenes adalah 25-50 persen.

Wabah Listeriosis di Dunia
Lebih jauh ia memaparkan bahwa di Spanyol, kasus listeriosis pada manusia jarang terjadi, sekitar 1 kasus per 100.000 penduduk. Tahun 1981 di Kanada, pernah terjadi wabah listeriosis yang menyebabkan kematian beberapa domba akibat memakan kubis yang terkontaminasi L. monocytogenes.

Dua tahun kemudian, lebih kurang 14 orang meninggal dunia dari sejumlah 49 orang yang dirawat di rumah sakit di Massachusetts dengan gejala klinis berupa septikemia dan meningitis, karena mengonsumsi susu pasteurisasi yang terkontaminasi.

Wabah listeriosis, lanjut Subuh, pernah juga terjadi di Los Angeles dan California pada 1985. Dilaporkan sejumlah 29 orang meninggal akibat mengonsumsi keju yang terkontaminasi. Selanjutnya, antara tahun 1991-2002 di Eropa juga pernah dilaporkan 19 kasus listeriosis invasif.

Tak hanya itu, kasus Listeriosis juga dilaporkan sembilan negara lainnya dengan total wabah  listeriosis sebanyak 526 kasus.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa telah terjadi sekitar 1600 kasus dengan 260 kematian, karena listeriosis setiap tahunnya di Amerika Serikat.

Data pada 2013 menyebutkan bahwa rata-rata kejadian listeriosis di AS setiap tahunnya adalah 0,26 kasus per 100.000 penduduk. Tren kejadian listeriosis dibandingkan dengan 1996-1998, kejadian listeriosis telah menurun sekitar 42 persen pada 2012.

Sementara, wabah listeriosis terbesar dalam sejarah AS terjadi pada 2011, ketika terjadi 147 penyakit, 33 kematian, dan 1 keguguran pada penduduk di 28 negara bagian yang mana wabah dikaitkan dengan konsumsi blewah dari sebuah pertanian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI