Suara.com - Penis atau alat kelamin lelaki yang populer juga disebut Mr. P merupakan salah satu organ vital yang harus dijaga kesehatannya. Salah satu masalah cukup fatal yang sering dialami kaum lelaki adalah gangguan disfungsi ereksi.
Menurut sebuah studi yang dilakukan Southern Illinois University School of Medicine, kesalahan lelaki yang cukup fatal ketika terdiagnosis disfungsi ereksi adalah enggan memeriksakannya ke dokter.
Dari data yang dihimpun salah satu asuransi kesehatan, dari 6,2 juta nasabah yang terdiagnosis disfungsi ereksi, hanya 25 persen yang mau memeriksakannya ke dokter. Hal ini juga menunjukkan bahwa lelaki kurang menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ vitalnya.
Meski belum ada yang dapat memastikan alasan lelaki enggan memeriksakan gangguan disfungsi ereksi yang dialaminya, namun menurut Dr McVary kemungkinan lelaki malu untuk menebus obat yang berkaitan dengan masalah Mr. P mereka. Selain itu, kebanyakan lelaki beranggapan disfungsi ereksi bukan masalah besar untuk mereka.
"Kesehatan seksual merupakan aspek penting dari kualitas hidup manusia dan laki-laki. Mereka akan hidup lebih lama jika aktif secara seksual," kata McVary.
Bagi Anda para lelaki yang mengalami gangguan disfungsi ereksi dan malu untuk menjalani pengobatan, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kejantanan Anda. Namun tentunya Anda harus mengonsultasikannya terlebih dahulu ke dokter agar tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan.
Berikut adalah tiga pilihan yang bisa Anda coba:
1. PDE5 Inhibitor
Jika Anda baru saja didiagnosis disfungsi ereksi, Anda mungkin akan diminta untuk mencoba pilihan metode pengobatan PDE5 inhobitor. Bahkan 75 persen laki-laki dalam penelitian ini dianjurkan menggunakannya. Dalam metode ini, lelaki dianjurkan untuk mengonsumsi tiga macam obat, yakni sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra).
Menurut McVary, efektivitas pengobatan dari ketiga jenis pil ini sama. Otot polos dan pembuluh darah akan diperbaiki dan kembali lancar sehingga membantu Anda mendapatkan ereksi ketika terangsang. Tentunya, setiap pengobatan memiliki efek samping, diantaranya sakit kepala, wajah akan sedikit kemerahan, dan nyeri pinggang.
2. Alprostadil
Jika pengobatan dengan pil yang dokter anjurkan tidak bekerja untuk Anda, dan mungkin terlalu mahal karena kita harus membeli obat dalam jumlah yang cukup banyak, atau efek samping yang begitu mengganggu, mungkin Anda akan diminta untuk mencoba alprostadil, ini adalah cara pengobatan lain untuk disfungsi ereksi pada laki-laki.
Alprostadil bekerja dengan meningkatkan aliran darah dan menyebabkan otot-otot halus untuk bersantai, yang dapat membantu Anda mendapatkan ereksi. Obat dapat diberikan oleh suntikan di penis atau supositoria dalam pembukaan penis Anda.
Salah satu efek samping yang potensial dari pengobatan ini adalah: a priapism atau ereksi berkepanjangan dan menyakiti fungsi ereksi.
3. Terapi Penggantian Androgen
Terapi ini juga dikenal sebagai pengganti testosteron. Pengobatan ini dianjurkan dokter untuk 31 persen laki-laki. Tapi pengobatan ini hanya dapat digunakan kepada laki-laki yang memiliki bonafide T rendah, kata McVary. Itu berarti tingkat darah di bawah 300 mg/dl untuk mereka yang di bawah usia 65 tahun.
Rendahnya tingkat testosteron dapat menyebabkan penurunan gairah seks, rendah energi, dan disfungsi ereksi. Terapi penggantian testosteron dapat membantu meringankan gejala-gejala disfungsi ereksi. Cara penggantian dilakukan dengan suntikan di area tertentu.
Perlu diingat, tekanan darah sangat penting dalam pengobatan ini, jika darah tidak sesuai dengan yang danjurkan maka efek samping akan berdampak lebih parah. Akan mudah lesu, darah mudah menggumpal, yang meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. (MensHealth)
Inilah Masalah Mr. P yang Sering Diabaikan Lelaki
Selasa, 27 Januari 2015 | 07:07 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kebiasaan yang Jadi Pemicu Banyak Pria Muda Kena Impotensi
22 Desember 2024 | 17:24 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 15:43 WIB
Health | 15:40 WIB
Health | 14:23 WIB
Health | 14:14 WIB
Health | 14:02 WIB
Health | 18:52 WIB
Health | 15:00 WIB
Health | 14:00 WIB