Tiap Tahun, 16 Juta Orang Mati Muda Akibat 'Gaya Hidup'

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 20 Januari 2015 | 08:12 WIB
Tiap Tahun, 16 Juta Orang Mati Muda Akibat 'Gaya Hidup'
Konsumsi alkohol adalah salah satu pemicu penyakit gaya hidup (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Badan kesehatan dunia (WHO) menyebut penyakit terkait gaya hidup, seperti diabetes dan beberapa jenis kanker, telah mengakibatkan 16 juta orang mati muda setiap tahun.  Dalam pernyataan yang dirilis Senin (19/1/2015), WHO mendesak tindakan cepat untuk menghambat laju kesehatan masyarakat ini.

Laporan itu menyebut, kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol dan lemak, garam dan gula telah memicu epidemi penyakit merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia.

"Epidemi penyakit gaya hidup menyebabkan kesehatan masyarakat jauh lebih besar daripada epidemi lainnya yang dikenal manusia," kata Shanthi Mendis, penulis utama dari laporan Manajeman dan Pencegahan Penyakit Kronis WHO.

Penyakit tidak menular (PTM), seperti berbagai penyakit dalam, diabetes, penyakit paru-paru dan berbagai kanker, membunuh 38 juta orang di seluruh dunia di 2012. Sebanyak 16 juta dari angka ini adalah mereka yang berusia di bawah 70 tahun.

"Jutaan orang sekarat setiap tahun, mereka berusia 30-an, 40-an, 50-an dan 60-an tahun, bukan 80-an atau 90-an tahun," kata Mendis.

Sementara Presiden WHO Margaret Chan menegaskan, masyarakat global memiliki kesempatan untuk mengubah laju epidemi ini. Menurutnya, jutaan nyawa bisa diselamatkan jika dunia selama dekade berikutnya berinvestasi hanya 1-3 dolar atau sekitar Rp12,5 ribu hingga Rp37,5 ribu per orang, untuk mempromosikan kebiasaan sehat.

Laporan itu menyebut, setiap tahun enam juta orang meninggal dini prematur setiap tahun karena penggunaan tembakau, 3,3 juta kematian terkait dengan penyalahgunaan alkohol, 3,2 juta karena kurang aktivitas fisik dan 1,7 juta karena terlalu banyak mengonsumsi garam. (news.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI