Liberia Targetkan Bebas Ebola Akhir Februari

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 17 Januari 2015 | 08:37 WIB
Liberia Targetkan Bebas Ebola Akhir Februari
Ilustrasi petugas medis tengah menangani wabah Ebola.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu dari tiga negara Afrika Barat, Liberia, yang paling parah terjangkit Ebola, dapat bebas dari virus tersebut pada akhir Februari setelah keberhasilannya menghentikan penyebaran.

"Ada 10 kasus terkonfirmasi Ebola hingga 12 Januari ini di seluruh penjuru negeri," kata Wakil Menteri Kesehatan Tolbert Nyenswah, yang memimpin gugus kerja Ebola Liberia, Kamis (16/1/2015) waktu setempat.

"Prediksi saya, jika kami melakukan semuanya, kami dapat mencapai angka nol pada akhir Februari." Liberia mengatakan pekan ini bahwa hanya dua dari 15 negara bagiannya yang masih memiliki kasus Ebola.

Menurut data WHO, epidemi terburuk dari virus itu tercatat telah menewaskan lebih dari 8.400 orang dan menginfeksi 21.200 orang di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea sejak virus itu terdeteksi pada Maret. Lebih dari 3.500 orang tewas di Liberia.

Ledakan infeksi di ibukota Monrovia pada Agustus memicu kekhawatiran internasional, yang meningkat setelah seorang warga negara Liberia, Thomas Duncan, membawa infeksi virus itu ke Amerika Serikat sebulan kemudian.

Namun, sebuah reaksi besar-besaran dunia internasional - termasuk pengiriman ratusan prajurit Amerika Serikat - dan kampanye kewaspadaan publik membantu dan tingkat infeksi secara bertahap menurun.

Nyenswah mengatakan bahwa titik panas penyebaran Ebola sekarang ada di Grande Cape Mount, di dekat perbatasan Sierra Leone.

Kemajuan juga terjadi di Sierra Leone - yang mencatat jumlah kasus terbanyak - dan Guinea.

WHO mengatakan pada Rabu bahwa tiga negara itu telah mencatat jumlah terendah kasus baru mingguan selama berbulan-bukan terakhir. (Reuters/Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI