Penderita Asma Lebih Berisiko Alami Gangguan Tidur

Kamis, 15 Januari 2015 | 13:25 WIB
Penderita Asma Lebih Berisiko Alami Gangguan Tidur
Ilustrasi penderita asma. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sleep apnea atau gangguan tidur yang berhubungan dengan sistem pernapasan bisa berujung kematian pada penderitanya.

Kelainan tidur ini ditandai oleh gangguan dalam pola napas selama tidur, di mana aliran udara dan pernapasan terganggu untuk jangka waktu yang singkat karena adanya penyumbatan di saluran pernapasan sehingga tidak ada udara yang mencapai paru-paru.

Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, para penderita asma berisiko tinggi mengalami Obstructive Sleep Apnea (OSA). Kurun waktu menderita asma juga berperan dalam risiko mengembangkan kelainan tidur ini.

"Studi ini menemukan bahwa asma adalah salah satu faktor risiko mengidap OSA  ketika dewasa, "kata Mihaela Teodorescu dari University of Wisconsin, Madison, AS.

"Selain itu, hubungan asma-OSA secara signifikan tergantung pada durasi asma," imbuh Teodorescu.

Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti melibatkan karyawan dewasa, berusia 30-60 tahun yang menderita asma dan yang sehat sejak 1988 lalu. Sejak studi awal, peserta melakukan uji laboratorium dan diminta mengisi kuesioner kira-kira setiap empat tahun. Mereka terbukti tidak mengidap OSA saat penelitian awal.

Namun, bagi peserta dengan asma yang sudah ada sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 40 persen mengidap OSA dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit asma. (Zeenews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI