Suara.com - Kepala Dinas Penyelaman Bawah Air Armada Wilayah Barat TNI Angkatan Laut, Letnan Kolonel Laut Ferdy Hendarto Susilo mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi penyelam ialah penyakit dekompresi.
"Decompression sicknes itu momok bagi setiap penyelam, meskipun ia sudah profesional sekalipun. Dia itu seperti keadaan dimana kita seperti mau dijemput 'bidadari'," kata Ferdy di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1/2015).
Ferdy menjelaskan secara medis, decompression sickness diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi akumulasi nitrogen yang terlarut setelah menyelam dan membentuk gelembung udara yang kemudian menyumbat aliran darah serta sistem syaraf.
Ia menambahkan ketika seorang penyelam mengalami dekompresi, penyakit yang ditimbulkan pun beragam, tergantung dimana penyumbatan nitrogen terjadi.
Jika penyumbatan terjadi di tulang belakang, penyelam beresiko mengalami lumpuh. Sedangkan, jika penyumbatan terjadi di otak, akan berakibat pingsan hingga akhirnya meninggal dunia akibat kehabisan oksigen.
Untuk mengatasi persoalan dekompresi, TNI AL punya berbagai cara yang bisa ditempuh. Cara modern yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan alat bernama chamber decompression, yakni alat berbentuk tabung yang memberikan oksigen murni bertekanan tinggi kepada penyelam. Chamber ini berfungsi untuk menetralisir sumbatan nitrogen yang berada di dalam tubuh.
"Sekarang kita sudah kirim chamber portable ke lokasi dimana para penyelam kita melakukan penyelaman," kata dia.