Suara.com - Bekerja pada shift malam bisa menyebabkan kekacauan pada proses metabolisme tubuh. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga kanker paru-paru.
Pada 2007, WHO mengklasifikasikan rotasi kerja shift malam sebagai karsinogen yang menjadi salah satu faktor risiko pemicu kanker.
Dalam studi baru, peneliti menemukan bahwa perempuan yang bekerja dengan rotasi shift malam selama 5 tahun mengalami peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Sedangkan mereka yang menjalani pola kerja shift malam selama 15 tahun mengalami peningkatakan risiko kematian akibat kanker paru-paru.
"Temuan ini memperkuat penelitian sebelumnya mengenai efek merugikan terhadap kesehatan dari kerja shift malam," kata peneliti.
Sebuah tim peneliti internasional menyelidiki kemungkinan hubungan antara bekerja shift malam dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, hingga kematian pada 75.000 perawat di Amerika Serikat (AS).
Dengan menggunakan data dari Nurses Health Study (NHS), peneliti mendapati bahwa perempuan yang melakukan pola kerja shift malam selama 6-15 tahun memiliki risiko 11 persen lebih tinggi terhadap kematian.
Sedangkan penyakit CVD memiliki kemungkinan 19-23 persen lebih tinggi untuk diderita perempuan yang bekerja di malam hari. Sedangkan penyakit kanker berisiko tinggi sebesar 25 persen diderita orang-orang yang bekerja selama 15 tahun pada shift malam.
Data kerja shift malam dikumpulkan sejak 1988 melibatkan 745.862 perawat perempuan. Rotasi kerja shift malam dalam penelitian ini didefinisikan sedikitnya tiga hari per bulan yang dilakukan selama beberapa tahun. (Zeenews)
Awas! 2 Penyakit Ini Intai Pekerja Malam
Rabu, 07 Januari 2015 | 20:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Gejala Kanker Ginjal Yang Patut Diwaspadai, Jangan Sampai Terlambat Dan Parah
16 November 2024 | 09:27 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI