Jangan Takut Menjadi Tua!

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 02 Januari 2015 | 15:34 WIB
Jangan Takut Menjadi Tua!
Ilustrasi pasangan lansia yang sehat dan bugar. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penuaan adalah proses biologi secara bertahap di mana fungsi dari organ-organ tubuh akan menurun. Meski penuaan merupakan proses yang alami, tetapi banyak di antara kita yang takut menghadapi fase ini.

Kondisi inilah yang kemudian, kata Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH,MMB dari FKUI-RSCM, dimanfaatkan para pebisnis untuk menghasilkan berbagai produk dengan iming-iming untuk meningkatkan penampilan agar selalu muda.

"Produk yang ada di pasaran pun bermacam-macam bahkan kadang-kadang saya sebagai dokter geleng-geleng kepala ketika kedatangan pasien dengan membawa  1 bungkus obat baik dalam bentuk kaplet atau tablet dengan khasiat anti-aging," ceritanya dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Kamis (1/1/2015).

Tak hanya itu, lanjut dia, pusat pelayanan yang bergerak di bidang anti-aging, selain menawarkan produk dalam bentuk obat diminum juga produk melalui suntikan dengan harga yang mahal. Padahal khasiatnya belum terbukti secara ilmiah.

"Masyarakat harus kritis mengenai hal ini. Selain apakah memang obat atau produk ini efektif, tetapi yang penting apakah tidak menimbulkan efek samping," imbuhnya.

Ari berpendapat, untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan produktif di usia 'senja' dapat dilakukan dengan cara alami. Konsep anti-aging itu sendiri, tambah dia, sebenarnya juga telah bergeser. Bukan saja mempertahankan umur panjang, tetapi bagaimana cara menjaga kualitas hidupnya.

"Umur panjang tapi tetap bisa mendengar, bisa bicara, bisa melihat, bisa berpikir dan tidak pikun," jelasnya merinci.

Jadi, yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana menjaga gaya hidup sehat agar tetap tubuh tetap sehat bugar meski usia menua.

Nah, untuk mewujudkan hal tersebut, Ari memberikan beberapa tips sehat sebagai berikut:

1. Menjaga pola makan sehat
Mengurangi asupan kalori, tetap mengonsumsi buah dan sayur. "Anjuran untuk asupan sayur dan buah-buahan adalah 5 servings," jelas Ari.

Tak hanya itu, ia juga menyarankan untuk lebih memilih makan ikan daripada daging merah. Tak hanya itu, asuapan cairan juga harus dijaga dengan baik yaitu, minum cukup 8-10 gelas per hari.
Ari juga menyarankan untuk mengonsumsi madu 1-2 sendok makan sehari. Kebiasaan sehat ini juga dianggap perlu untuk dilakukan, karena madu merupakan zat gizi penting karena berisi karbohidrat, asam amino, mineral, vitamin serta enzim.

"Yang juga jangan diabaikan adalah tidur cukup minimal 6 jam sehari, rutin latihan fisik untuk membakar kalori, dan menghindarkan stres," tuturnya.

Berbicara soal diet sehat, Ari menambahkan, penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Harvard Medical School dan dipublikasi Desember 2014 di British Medical Journal membuktikan bahwa diet Mediteranian berhubungan dengan hidup yang sehat dan umur yang lebih panjang.

Diet Mediterian, kata Ari, adalah diet yang mengandung buah, sayur-sayuran, kacang-kacangan termasuk padi-padian, dan diet rendah lemak, serta rendah daging merah, tetapi banyak mengonsumsi ikan. "Diet ini banyak mengandung antioksidan dan antiradang," jelasanya.

Penelitian besar yang melibatkan 121.700 perempuan yang berasal dari 11 negara bagian di Amerika dengan range usia 30-55 tahun ini membuktikan bahwa masyarakat yang melakukan diet Mediteranian akan berumur lebih panjang dan menurunkan risiko penyakit kronis.

2. Berpikir positif
Pengendalian diri dan selalu berpikir positif adalah hal-hal yang membuat Anda terhindar dari stres dan menjadi awet muda. Stres, lanjut Ari, merupakan faktor pencetus terjadinya berbagai penyakit kronis.

Selain itu, stres juga akan memperburuk berbagai penyakit kronik yang sudah ada sebelumnya. Ari membeberkan, berbagai penyakit kronis yang dapat memburuk akibat stres antara lain diabetes, sakit jantung, stroke, hipertensi, rematik (baik sendi maupun non sendi).

Gangguan lain yang juga bisa semakin parah bila Anda mengalami stres seperti gangguan seksual, ganguan buang air kecil, obesitas, kehilangan daya ingat, infertilitas, masalah tiroid (gondok), penyakit autoimun, asma bronkiale, serta sindrom usus iritabel (irritable bowel syndrome/IBS). "Stres juga dihubungkan dengan kejadian kanker yang merupakan salah satu penyebab kematian," kata Ari.

3. Hentikan kebiasaan buruk
Selain hidup sehat, Ari juga menyarankan untuk menghindarkan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol dan gonta-ganti pasangan hubungan seksual. "Saya pribadi menjalankan kehidupan sehat tersebut dan sebelum tidur saya memilih untuk mengonsumsi mangga dan jeruk," ujar Ari berbagi kiat hidup sehatnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI