Suara.com - Sebuah studi baru-baru menunjukkan polusi udara mampu meningkatkan risiko kecacatan bawaan pada bayi yang baru lahir.
Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti menganalisis data dari 216.730 bayi yang lahir di Israel antara tahun 1997 dan 2004.
Selain itu, data polusi udara yang mengandung sulfur dioksida (SO2), partikulat (PM10), nitrogen oksida (NOx), dan ozon (O3) juga dikumpulkan untuk dianalisis.
Dengan menggunakan sistem informasi geografis, paparan polusi udara selama trimester pertama hingga seluruh kehamilan dinilai untuk setiap perempuan yang disesuaikan dengan tempat tinggalnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan polutan PM10 dan NOx yang dihadapi bumil (ibu hamil) pada seluruh periode kehamilan berpengaruh dengan peningkatan risiko cacat bawaan pada sang anak. Potensi cacat tertentu ini terlihat dari adanya polutan PM10 dan NOx dalam sistem peredaran darah bumil.
Para peneliti menyimpulkan bahwa paparan polusi udara yang tinggi selama kehamilan bisa menimbulkan masalah yang merugikan. (Zeenews)
Bahaya Polusi Udara bagi Ibu Hamil
Rabu, 31 Desember 2014 | 20:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Warga Bisa Cek Udara Jakarta, Pemprov Sediakan Data Real-Time dari 31 Stasiun Pemantau
20 November 2024 | 07:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI