Suara.com - Demensia Alzheimer merupakan salah satu penyakit yang ditandai dengan gejala penurunan daya ingat atau sering disebut pikun. Meski sering menyerang lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun, Alzheimer bukanlah penyakit yang wajar diderita.
Hingga kini, kata pakar neurologi dari Universitas Atmajaya, Dr dr Yuda Turana, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini.
"Obat yang ada sekarang hanya mampu memperlambat progresivitas keparahan dan mengurangi keluhan saja," imbuhnya di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Yuda, obat yang tersedia saat ini hanya mampu meningkatkan kualitas hidup penderitanya agar tetap bisa menjalani aktivitas lebih baik. Begitu juga halnya dengan terapi yang selama ini diberikan, hanya untuk mengurangi keluhan gangguan motorik hingga kognitif penderita Alzheimer.
Dalam menangani penyakit Alzheimer, lanjut dia, sama halnya dengan penyakit kanker stadium 4. Artinya, tidak ada harapan kesembuhan bagi pasien dan dokter hanya berupaya meningkatkan angka survival rate.
Belum lagi penyakit yang menyerang fungsi otak ini mengharuskan pasien Alzheimer harus didampingi 24 jam oleh care giver (pendamping) yang merupakan usia produktif.
"Pasien Alzheimer itu kemungkinan meninggalnya 8 sampai 10 tahun setelah terdiagnosis. Itu pula yang membuat cost biaya pengobatan Alzheimer lebih tinggi dibanding penyakit jantung," tutupnya.
Belum Ada Obat yang Bisa Sembuhkan Alzheimer
Rabu, 24 Desember 2014 | 17:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
40 Persen Kasus Demensia Bisa Dicegah, Kenali Gejalanya Sejak Dini
19 Desember 2024 | 10:30 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI