Suara.com - Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes Science and Technology menyebutkan bahwa smartphone atau komputer yang kini hampir dimiliki rata-rata anak usia remaja hingga orang dewasa, belum dijadikan alat untuk mengelola diabetes tipe 2 yang dimiliki seseorang.
"Mungkin orang dewasa yang lebih tua (lanjut usia atau lansia) tidak menyadari manfaat aplikasi yang tersedia untuk kesehatan mereka," kata pemimpin penelitian Kathleen Dobson dari University of Waterloo di Kanada.
Para peneliti menemukan bahwa komputer dimiliki oleh 90 persen peserta penelitian, namun hanya 18 persen yang menggunakannya untuk mengelola diabetes mereka. Tak hanya itu, 50 persen dari mereka juga memiliki smartphone, tapi hanya 5 persen yang memanfaatkannya untuk mengelola penyakit mereka.
"Semakin tua usia seseorang maka ia akan mengalami penurunan kepercayaan diri yang dicerminkan penurunan niat mereka untuk menggunakan teknologi demi kesehatan mereka," kata Hall.
Dalam pengelolaan penyakit diabetes, teknologi menyediakan platform untuk mengecek kadar glukosa, pengelolaan makanan dan jurnal aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan mereka.
"Pengelolaan diabetes dengan memanfaatkan teknologi sukses meningkatkan kualitas hidup, mengurangi risiko komplikasi dan memperpanjang harapan hidup seseorang," tambah peneliti. (Zeenews)
"Technophobia" Bikin Lansia Malas Cek Kesehatan
Selasa, 23 Desember 2014 | 12:30 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Xiaomi 15 Lolos Sertifikasi, Siap Debut di Pasar Global
23 November 2024 | 11:43 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 14:26 WIB
Health | 16:23 WIB
Health | 08:30 WIB
Health | 07:30 WIB
Health | 18:29 WIB